RUSIA DALAM KEPEMIMPINAN LENIN
JADIKAN REVOLUSI BOLSHEVIK SEBAGAI PENGANTARNYA
JADIKAN REVOLUSI BOLSHEVIK SEBAGAI PENGANTARNYA
Revolusi Bolshevik
Dalam
perang dunia II pada mulanya seluruh Rusia diliputi semangat kebangsaan yang
berapi- api. Tetapi semangat itu kemudian menjadi pudar akibat lamanya perang
dan menimbulkan kekecewaan dalam masyarakat. Semangat anti Tsar sudah lama
bergejolak terutama sesudah tahun 1905. Ditambah lagi dengan pemerintahan
korup, lemah, pimpinan tentara yang kurang cakap dilengkapi lagi dengan bahaya
kelaparan, maka timbullah pemogokan total di Rusia pada awal 1917.
Pada
bulan Februari 1917 Tsar Rusia masih berusaha menindas pemogokan di Petrograd.
Di Petrograd kaum buruh bersatu dengan anggota Duma dan mengadakan
pemberontakan terhadap Tsar Nicholas II. Pemberontakan dipimpin oleh pangeran
Lvov, seorang demokrat yang moderat, Alexander Kerensky dari golongan
Mensyewik. Pada tanggal 3 Maret 1917, ia melepaskan tathta, juga atas nama
putranya yang sakit parah. Tsar turun untuk digantikan oleh saudaranya Grand
Duke Mikhail, yang mencoba mendapatkan jaminan dukungan ibu kota. Ia memintah
tokoh pemimpin Duma, termasuk pangeran Georgii Lvov, Mikhail Rodzianko dan
Alexander Kerensky untuk menjamin keamanannya jika ia menerima mahkota Tsar. Tidak
ada yang bersedia, karena itu Mikhail terpaksa menolak pengangkatan dirinya
sebagai Tsar. Kenyataannya, sepertiga
anggota Duma membentuk “komisi sementara” pada sore 27 Februari, yang pada 2
Maret, dengan turunnya Tsar, menjadi pemerintahan sementara yang baru. Duta
besar Amerika di Petrograd menyaksikan apa yang dianggap sebagai “revolusi yang
paling menakjubkan”. Ia melaporkan bahwa sebuah bangsa berpenduduk 200 juta
yang sudah seribu tahun hidup di bawah monarki absolute berhasil memaksa kaisar
mereka turun takhta nyaris tanpa kekerasan. Pemerintahan dinasti Romanov yang
berusia 300 tahun pun berakhir sudah. Sebenarnya, revolusi itu bukannya “tanpa
pertumpahan darah”, karena di Petrograd saja korban tewas atau luka ada sekitar
1.443 orang menurut perhitungan pemerintahan baru.
Habislah
riwayat dinasti Romanov ketika Tsar mengakui pemerintahan baru. Negara sekutu
segera mengakui pemerintahan sementara dibawah Kronsky. Pemerintahan sementara
ini menjamin kebebasan penuh dalam hak sipil, politik dan agama. Kabinet Lvov
dan Persatuan Petrograd terjadi perselisihan mengenai kelanjutan perang melawan
Jerman. Golongan Bolshevik mulai mengadakan taktik untuk merebut pemerintahan
dari golongan liberal. Satu persatu golongan liberal didesak oleh golongan
ekstrim komunis.
Kronsky
tetap duduk dalam pemerintahan sementara. Pemerintahan daerah satu persatu
mulai jatuh ke tangan kaum revolusioner dan wakil persatuan buruh, tani,
tentara menghendaki perdamaian dan mendesak supaya seluruh industri di
nasionalisir. Golongan Bolshevik menuntut suatu revolusi yang menyeluruh.
Rusia
dipimpin oleh dua kekuatan, yang satu dengan yang lain saling bertentangan.
Pertama adalah para politisi dari berbagai partai di Duma yang membentuk
Pemerintahan Sementara, yang terdiri atas Kadet, Menshevik, dan Sosialis
Revolusioner (SR). Disisi lain para pekerja Petrograd yang bersama- sama dengan
prajurit membentuk Soviet Petrograd atau Dewan Pekerja dan Militer Petrograd.
Walaupun Pemerintahan Sementara lebih memiliki legitimasi, namun secara riil
kekuasaan dipegang oleh Soviet Petrograd. Selain memiliki kekuatan senjata, hal
yang tidak dimiliki oleh Pemerintahan Sementara.
Rencana
Revolusi Oktober telah dirancang oleh Lenin dua bulan sebelumnya. Dengan
bertolak dari prinsip- prinsip Marx, Lenin memanfaatkan momentum perubahan yang
terjadi di masyarakat akibat krisis pemerintah. Sebelum menyerang Istana Musim
Dingin, yang merupakan simbol kekuasaan pemerintah untuk “menghabisi”
Pemerintah Sementara. Bolshevik menguasai terlebih dahulu objek- objek vital
seperti jembatan, stasiun Kereta api, pembangkit listrik, dan sebagainya.
Pada
tanggal 10 Oktober 1917 Komite Sentral RSDRP(B) mengeluarkan sebuah resolusi
tentang pemberontakan bersenjata. Namun, hal ini ditentang oleh tokoh- tokoh
komunis seperti Lev Kamenev dan Grigory Zinoviov. Namun, suara mereka dapat
dikalahkan oleh Lenin yang mengatakan pentingnya pengambilan kekuasaan dengan
kekuatan bersenjata.
Dua
hari kemudian dibentuk Komite Militer- Revolusi (VRK) yang secara resmi
diketuai oleh Pavel Lazimir, walaupun kenyataannya organisasi ini di bawah
kendali Lev Trotsky.
Revolusi meliputi beberapa peristiwa
penting :
1. Kudeta
Petrograd
Pada tanggal 25 Oktober
1917 diumumkan tentang pemindahan kekuasaan dari Pemerintah Sementara (PS) ke
Komite Militer Revolusioner (VRK) pimpinan Pavel Lazimir.
Diumkan pula tuntutan
rakyat yang berisi: pembentukan perdamaian yang demokratis, penghapusan
kepemilikan tanah oleh para tuan tanah, pengenalan control pekerja atas
produksi, dan pembentukan Pemerintahan Soviet.
2. Sidang
Soviet seluruh- Rusia II
Sidang ini berlangsung
selama 3 hari (25-27 Oktober 1917). Dalam siding tersebut dibentuk Pemerintahan
Soviet yang dikenal dengan Soviet Komisaris Rakyat (SNK) yang diketuai oleh V.I
Lenin (Kepala Negara). Sidang tersebut juga membentuk Komite Sentral Eksekutif
Seluruh Rusia (VTsIK) yang diketuai oleh Lev Kamenev (Kepala Pemerintahan).
Selain itu sidang yang
berlangsung 3 hari itu juga mengeluarkan 2 dekrit penting menyangkut kebijakan
domestic dan internasional yakni : Dekrit tentang Tanah (Zemlya) dan Dekrit
tentang Perdamaian (Mir).
Pokok program pemerintahan Bolshevik
antara lain :
1. Perdamaian
2. Penindasan
terhadap oposisi
3. Pemerintahan
diktator proletar
4. Revolusi
dunia
Pada
bulan Maret 1918 pemerintahan Bolshevik mengadakan perdamaian dengan Jerman di
Brest Litovsk, yaitu kira- kira 6 bulan sebelum Jerman menyerah kepada sekutu.
Sebenarnya perjanjian perdamaian Brest Litovsk tidak banyak membantu Jerman
dalam arti kurangnya musuh dari belahan Timur Eropa.
Karena
dengan munculnya Amerika dalam perang berarti menambah repot Jerman. Bagi Rusia
sendiri perjanjian Brest Litovsk kurang berarti, hanya untuk memberikan
kepuasan bagi rakyat dan tentara yang sudah bosan perang. Perjanjian Brest
Litovsk berisikan mengenai : 1. Rusia harus menyerahkan wilayahnya di Eropa
yang dikuasai Peter Agung; 2. Membayar ganti rugi perang 6 miliar mark mas; 3.
Menjamin kedudukan Jerman dalam perdagangan di Rusia. Tetapi seluruh keputusan
itu dibatalkan oleh Perjanjian Versailes 1919 setelah Jerman kalah terhadap
sekutu.
Setelah
berhasil Revolusi Bolshevik 1917, pemerintah Rusia menghadapi berbagai
kesulitan antara lain :
1. Adanya
gerakan anti revolusi yang dipimpin bekas opsir tentara Tsar dan agen- agen
sekutu.
2. Sekutu
mengeluarkan dana untuk mengorganisir gerakan anti revolusi dan menghalangi
meluasnya pemerintahan Bolshevik serta mengadakan blokade terhapat Rusia.
Pada
tahun 1920 gerakan itu dapat dihancurkan oleh Trotzky dengan tentara merahnya. Tindakan
keras dan hukuman kejam dijatuhkan kepada pemberontak. Usaha oposisi ditindak
keras, mereka ditangkap dikenakan hukum kejam. Nikolas II dan keluarganya
dimasukkan penjara. Golongan bangsawan yang menyokong kaum revolusi kehilangan
kekuasaannya.
Politik Ekonomi Baru Lenin
Pada
tahun 1921 Lenin merubah politik ekonomi lama dengan politik ekonomi baru untuk
menghindari Negara dari kehancuran. Politik ekonomi baru itu hakikinya suatu
kompromi sementara dengan kaum kapitalis.
Perdagangan kecil perorangan
diperbolehkan di bawah pengawasan pemerintah. Pabri, toko dikembalikan kepada
pemiliknya semua. Diadakan tarif upah yang bertingkat. Para ahli didatangkan
dari luar negeri untuk memimpin pengelolaan pabrik.
Sistem
keuangan dirubah, inflasi dapat dicegah dan kurs uang distabilkan. Sistem
pungutan dari petani dihapuskan dan diganti dengan semacam aturan pajak.
Pemerintah
mengadakan koperasi pertanian agar hasil pertanian lebih besar. Lenin
berpendirian biarlah mundur satu langkah, tetapi nanti maju beberapa langkah.
Pembangunan
jangka panjang dalam menunjang konsep Ekonomi Baru diadakan rencana pembangunan
lama tahun pertama (1928-1933) dan Rencana pembangunan lama tahun kedua pada
tahun 1933-1938. Rencana lima tahun pertama untuk pembangunan industrialisasi
yang lengkap. Rencana lima tahun kedua untuk meniadakan eksploitasi manusia
oleh manusia dengan memperbaiki kualitas barang produksi. Rencana lima tahun
ketiga bertujuan sosialisasi industri (1938-1943). Tetapi rencana ini mendadak
berubah menjadi pembangunan produksi senjata menghadapi perang yang telah
diambang pintu.
Komunis
menghapuskan kekuasaan gereja Ortodoks, yang merupakan sekutu tradisional
tsarisme dan musuh inovasi. Mereka adalah para ateisme militant, yang percaya
pada Marx bahwa agama adalah “candu bagi rakyat”: Tuhan tidak mempunyai tempat
di dalam visi mereka akan masyarakat yang lebih baik. Namun gereja Ortodoks dan
agama- agama lain bertahan, pengaruhnya banyak menyusut dan diawasi dengan
ketat, menjadi sasaran terus menerus bagi propaganda ateisme. Kaum komunis juga
menyederhanakan alphabet, mengubah kalender menjadi sistem Gregorian yang
berlaku di Barat yang kapitalis, membawa teater dan semua seni, yang selama ini
diperuntukkan bagi kaum elit kepada massa. Terutama mereka menghapuskan
(melalui pengambilalihan, diskriminasi, pengusiran dan hukum mati) kelas atas
terdidik yang terdiri dari para birokrat, tuan tanah, orang professional, dan
industrialis.
Bagi
Lenin, sosialisme berarti mendidik kembali massa kepada standar perilaku
individu dan produktivitas ekonomi yang lebih tinggi yang akan menjadi lebih
unggul bahkan daripada kapitalisme. Seluruh ekonomi adalah monolitik,
direncanakan secara rasional dalam saling ketergantungannya yang kompleks, dan
mengejar tujuan tunggal itu merupakan cara untuk mengatasi kelemahan Rusia,
yang ditunjukkan begitu menghancurkan dalam perang.dalam usaha mengubah Soviet
Rusia mereka menjadi Negara industry modern yang akan berperan sebagai model
bagi dunia baru, kaum Bolshevik memaksakan suatu otokrasi baru yang bahkan
lebih otoriter daripada yang lama. Rusia harus dibangun kembali melawan
keinginan rakyat, jika diperlukan. Dalam pandangan para pemimpin dalam
pandangan pata pimpinan partai, massa selalu memerlukan bimbingan yang keras.
Oleh karena itu, pikiran rakyat berada di bawah kendali pemerintah yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Di bidang pendidikan, mulai dari taman kanak- kanak
hingga ke universitas, di bidang pers dan radio dan di bidang sastra dan seni,
partai Komunis berusaha untuk membentuk pemikiran rakyat untuk menciptakan
”kesadaran” yang tepat. Lenin wafat pada 1924 dan tugas untuk mencapai tujuan
yang telah dia tetapkan diambil oleh Stalin.
Sumber:
Fahrurodji, A. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Hamidi, Rasyid. Riadi, Sugeng. 1992. Sejarah Eropa Terbaru. Jakarta: IKIP
Muhammadiyah
Gellately, Robert. 2011. Lenin, Stalin, dan Hittler. Jakarta: PT
Gramedia
Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat dari Revolusi Perancis
hingga Zaman Global. Yogyakarta: Kreasi Wacana