Kamis, 18 April 2013

Sejarah Eropa Kontemporer


RUSIA DALAM KEPEMIMPINAN LENIN
JADIKAN REVOLUSI BOLSHEVIK SEBAGAI PENGANTARNYA

Revolusi Bolshevik

Dalam perang dunia II pada mulanya seluruh Rusia diliputi semangat kebangsaan yang berapi- api. Tetapi semangat itu kemudian menjadi pudar akibat lamanya perang dan menimbulkan kekecewaan dalam masyarakat. Semangat anti Tsar sudah lama bergejolak terutama sesudah tahun 1905. Ditambah lagi dengan pemerintahan korup, lemah, pimpinan tentara yang kurang cakap dilengkapi lagi dengan bahaya kelaparan, maka timbullah pemogokan total di Rusia pada awal 1917.

Pada bulan Februari 1917 Tsar Rusia masih berusaha menindas pemogokan di Petrograd. Di Petrograd kaum buruh bersatu dengan anggota Duma dan mengadakan pemberontakan terhadap Tsar Nicholas II. Pemberontakan dipimpin oleh pangeran Lvov, seorang demokrat yang moderat, Alexander Kerensky dari golongan Mensyewik. Pada tanggal 3 Maret 1917, ia melepaskan tathta, juga atas nama putranya yang sakit parah. Tsar turun untuk digantikan oleh saudaranya Grand Duke Mikhail, yang mencoba mendapatkan jaminan dukungan ibu kota. Ia memintah tokoh pemimpin Duma, termasuk pangeran Georgii Lvov, Mikhail Rodzianko dan Alexander Kerensky untuk menjamin keamanannya jika ia menerima mahkota Tsar. Tidak ada yang bersedia, karena itu Mikhail terpaksa menolak pengangkatan dirinya sebagai Tsar.  Kenyataannya, sepertiga anggota Duma membentuk “komisi sementara” pada sore 27 Februari, yang pada 2 Maret, dengan turunnya Tsar, menjadi pemerintahan sementara yang baru. Duta besar Amerika di Petrograd menyaksikan apa yang dianggap sebagai “revolusi yang paling menakjubkan”. Ia melaporkan bahwa sebuah bangsa berpenduduk 200 juta yang sudah seribu tahun hidup di bawah monarki absolute berhasil memaksa kaisar mereka turun takhta nyaris tanpa kekerasan. Pemerintahan dinasti Romanov yang berusia 300 tahun pun berakhir sudah. Sebenarnya, revolusi itu bukannya “tanpa pertumpahan darah”, karena di Petrograd saja korban tewas atau luka ada sekitar 1.443 orang menurut perhitungan pemerintahan baru.

Habislah riwayat dinasti Romanov ketika Tsar mengakui pemerintahan baru. Negara sekutu segera mengakui pemerintahan sementara dibawah Kronsky. Pemerintahan sementara ini menjamin kebebasan penuh dalam hak sipil, politik dan agama. Kabinet Lvov dan Persatuan Petrograd terjadi perselisihan mengenai kelanjutan perang melawan Jerman. Golongan Bolshevik mulai mengadakan taktik untuk merebut pemerintahan dari golongan liberal. Satu persatu golongan liberal didesak oleh golongan ekstrim komunis.

Kronsky tetap duduk dalam pemerintahan sementara. Pemerintahan daerah satu persatu mulai jatuh ke tangan kaum revolusioner dan wakil persatuan buruh, tani, tentara menghendaki perdamaian dan mendesak supaya seluruh industri di nasionalisir. Golongan Bolshevik menuntut suatu revolusi yang menyeluruh.

Rusia dipimpin oleh dua kekuatan, yang satu dengan yang lain saling bertentangan. Pertama adalah para politisi dari berbagai partai di Duma yang membentuk Pemerintahan Sementara, yang terdiri atas Kadet, Menshevik, dan Sosialis Revolusioner (SR). Disisi lain para pekerja Petrograd yang bersama- sama dengan prajurit membentuk Soviet Petrograd atau Dewan Pekerja dan Militer Petrograd. Walaupun Pemerintahan Sementara lebih memiliki legitimasi, namun secara riil kekuasaan dipegang oleh Soviet Petrograd. Selain memiliki kekuatan senjata, hal yang tidak dimiliki oleh Pemerintahan Sementara.

Rencana Revolusi Oktober telah dirancang oleh Lenin dua bulan sebelumnya. Dengan bertolak dari prinsip- prinsip Marx, Lenin memanfaatkan momentum perubahan yang terjadi di masyarakat akibat krisis pemerintah. Sebelum menyerang Istana Musim Dingin, yang merupakan simbol kekuasaan pemerintah untuk “menghabisi” Pemerintah Sementara. Bolshevik menguasai terlebih dahulu objek- objek vital seperti jembatan, stasiun Kereta api, pembangkit listrik, dan sebagainya.

Pada tanggal 10 Oktober 1917 Komite Sentral RSDRP(B) mengeluarkan sebuah resolusi tentang pemberontakan bersenjata. Namun, hal ini ditentang oleh tokoh- tokoh komunis seperti Lev Kamenev dan Grigory Zinoviov. Namun, suara mereka dapat dikalahkan oleh Lenin yang mengatakan pentingnya pengambilan kekuasaan dengan kekuatan bersenjata.

Dua hari kemudian dibentuk Komite Militer- Revolusi (VRK) yang secara resmi diketuai oleh Pavel Lazimir, walaupun kenyataannya organisasi ini di bawah kendali Lev Trotsky.

Revolusi meliputi beberapa peristiwa penting :

1.      Kudeta Petrograd

Pada tanggal 25 Oktober 1917 diumumkan tentang pemindahan kekuasaan dari Pemerintah Sementara (PS) ke Komite Militer Revolusioner (VRK) pimpinan Pavel Lazimir.

Diumkan pula tuntutan rakyat yang berisi: pembentukan perdamaian yang demokratis, penghapusan kepemilikan tanah oleh para tuan tanah, pengenalan control pekerja atas produksi, dan pembentukan Pemerintahan Soviet.

2.      Sidang Soviet seluruh- Rusia II

Sidang ini berlangsung selama 3 hari (25-27 Oktober 1917). Dalam siding tersebut dibentuk Pemerintahan Soviet yang dikenal dengan Soviet Komisaris Rakyat (SNK) yang diketuai oleh V.I Lenin (Kepala Negara). Sidang tersebut juga membentuk Komite Sentral Eksekutif Seluruh Rusia (VTsIK) yang diketuai oleh Lev Kamenev (Kepala Pemerintahan).

Selain itu sidang yang berlangsung 3 hari itu juga mengeluarkan 2 dekrit penting menyangkut kebijakan domestic dan internasional yakni : Dekrit tentang Tanah (Zemlya) dan Dekrit tentang Perdamaian (Mir). 


Pokok program pemerintahan Bolshevik antara lain :

1.      Perdamaian

2.      Penindasan terhadap oposisi

3.      Pemerintahan diktator proletar

4.      Revolusi dunia

Pada bulan Maret 1918 pemerintahan Bolshevik mengadakan perdamaian dengan Jerman di Brest Litovsk, yaitu kira- kira 6 bulan sebelum Jerman menyerah kepada sekutu. Sebenarnya perjanjian perdamaian Brest Litovsk tidak banyak membantu Jerman dalam arti kurangnya musuh dari belahan Timur Eropa.

Karena dengan munculnya Amerika dalam perang berarti menambah repot Jerman. Bagi Rusia sendiri perjanjian Brest Litovsk kurang berarti, hanya untuk memberikan kepuasan bagi rakyat dan tentara yang sudah bosan perang. Perjanjian Brest Litovsk berisikan mengenai : 1. Rusia harus menyerahkan wilayahnya di Eropa yang dikuasai Peter Agung; 2. Membayar ganti rugi perang 6 miliar mark mas; 3. Menjamin kedudukan Jerman dalam perdagangan di Rusia. Tetapi seluruh keputusan itu dibatalkan oleh Perjanjian Versailes 1919 setelah Jerman kalah terhadap sekutu.

Setelah berhasil Revolusi Bolshevik 1917, pemerintah Rusia menghadapi berbagai kesulitan antara lain :

1.      Adanya gerakan anti revolusi yang dipimpin bekas opsir tentara Tsar dan agen- agen sekutu.

2.      Sekutu mengeluarkan dana untuk mengorganisir gerakan anti revolusi dan menghalangi meluasnya pemerintahan Bolshevik serta mengadakan blokade terhapat Rusia.

Pada tahun 1920 gerakan itu dapat dihancurkan oleh Trotzky dengan tentara merahnya. Tindakan keras dan hukuman kejam dijatuhkan kepada pemberontak. Usaha oposisi ditindak keras, mereka ditangkap dikenakan hukum kejam. Nikolas II dan keluarganya dimasukkan penjara. Golongan bangsawan yang menyokong kaum revolusi kehilangan kekuasaannya.  

Politik Ekonomi Baru Lenin

Pada tahun 1921 Lenin merubah politik ekonomi lama dengan politik ekonomi baru untuk menghindari Negara dari kehancuran. Politik ekonomi baru itu hakikinya suatu kompromi sementara dengan kaum kapitalis.

Perdagangan kecil perorangan diperbolehkan di bawah pengawasan pemerintah. Pabri, toko dikembalikan kepada pemiliknya semua. Diadakan tarif upah yang bertingkat. Para ahli didatangkan dari luar negeri untuk memimpin pengelolaan pabrik.

Sistem keuangan dirubah, inflasi dapat dicegah dan kurs uang distabilkan. Sistem pungutan dari petani dihapuskan dan diganti dengan semacam aturan pajak.

Pemerintah mengadakan koperasi pertanian agar hasil pertanian lebih besar. Lenin berpendirian biarlah mundur satu langkah, tetapi nanti maju beberapa langkah.

Pembangunan jangka panjang dalam menunjang konsep Ekonomi Baru diadakan rencana pembangunan lama tahun pertama (1928-1933) dan Rencana pembangunan lama tahun kedua pada tahun 1933-1938. Rencana lima tahun pertama untuk pembangunan industrialisasi yang lengkap. Rencana lima tahun kedua untuk meniadakan eksploitasi manusia oleh manusia dengan memperbaiki kualitas barang produksi. Rencana lima tahun ketiga bertujuan sosialisasi industri (1938-1943). Tetapi rencana ini mendadak berubah menjadi pembangunan produksi senjata menghadapi perang yang telah diambang pintu.

Komunis menghapuskan kekuasaan gereja Ortodoks, yang merupakan sekutu tradisional tsarisme dan musuh inovasi. Mereka adalah para ateisme militant, yang percaya pada Marx bahwa agama adalah “candu bagi rakyat”: Tuhan tidak mempunyai tempat di dalam visi mereka akan masyarakat yang lebih baik. Namun gereja Ortodoks dan agama- agama lain bertahan, pengaruhnya banyak menyusut dan diawasi dengan ketat, menjadi sasaran terus menerus bagi propaganda ateisme. Kaum komunis juga menyederhanakan alphabet, mengubah kalender menjadi sistem Gregorian yang berlaku di Barat yang kapitalis, membawa teater dan semua seni, yang selama ini diperuntukkan bagi kaum elit kepada massa. Terutama mereka menghapuskan (melalui pengambilalihan, diskriminasi, pengusiran dan hukum mati) kelas atas terdidik yang terdiri dari para birokrat, tuan tanah, orang professional, dan industrialis.

Bagi Lenin, sosialisme berarti mendidik kembali massa kepada standar perilaku individu dan produktivitas ekonomi yang lebih tinggi yang akan menjadi lebih unggul bahkan daripada kapitalisme. Seluruh ekonomi adalah monolitik, direncanakan secara rasional dalam saling ketergantungannya yang kompleks, dan mengejar tujuan tunggal itu merupakan cara untuk mengatasi kelemahan Rusia, yang ditunjukkan begitu menghancurkan dalam perang.dalam usaha mengubah Soviet Rusia mereka menjadi Negara industry modern yang akan berperan sebagai model bagi dunia baru, kaum Bolshevik memaksakan suatu otokrasi baru yang bahkan lebih otoriter daripada yang lama. Rusia harus dibangun kembali melawan keinginan rakyat, jika diperlukan. Dalam pandangan para pemimpin dalam pandangan pata pimpinan partai, massa selalu memerlukan bimbingan yang keras. Oleh karena itu, pikiran rakyat berada di bawah kendali pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di bidang pendidikan, mulai dari taman kanak- kanak hingga ke universitas, di bidang pers dan radio dan di bidang sastra dan seni, partai Komunis berusaha untuk membentuk pemikiran rakyat untuk menciptakan ”kesadaran” yang tepat. Lenin wafat pada 1924 dan tugas untuk mencapai tujuan yang telah dia tetapkan diambil oleh Stalin.

Sumber:

Fahrurodji, A. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Hamidi, Rasyid. Riadi, Sugeng. 1992. Sejarah Eropa Terbaru. Jakarta: IKIP Muhammadiyah

Gellately, Robert. 2011. Lenin, Stalin, dan Hittler. Jakarta: PT Gramedia

Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat dari Revolusi Perancis hingga Zaman Global. Yogyakarta: Kreasi Wacana