PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pengertian
pencemaran lingkungan
Pencemaran
lingkungan adalah suatu benda asing yang masuk ke dalam lingkungan yang bisa
merubah tatanan lingkungan menjadi tidak kondusif atau tidak baik lagi karena
ulah manusia maupun karena proses alamiah yang terjadi di muka bumi ini. Jika
kemasukan benda asing tersebut akan merubah tatanan lingkungan, dan suatu
lingkungan sudah tercemar pada tingkatan tertentu dapat membunuh atau
menghapuskan satu atau lebih jenis organisme.
Sedangkan
suatu pencemar atau polutan adalah setiap benda, zat atau organisme hidup yang
masuk ke dalam suatu tatanan alami dan kemudian mendatangkan
perubahan-perubahan yang bersifat negatif terhadap tatanan yang dimasukinya.[1]
Suatu zat dapat disebut polutan
apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.[2]
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.[2]
2.2 Hal- hal
yang mencemari lingkungan
Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan
sebagai sampah.Limbah dalam bahasa ilmiahnya disebut juga dengan polutan.Polutan
dapat digolongkan atas beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat dan
sunbernya.
Berdasarkan pada jenis, limbah dikelompokkan antara
lain :
Ø Limbah
padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah tidak berguna dan
berbentuk benda padat. Limbah padat dapat berupa kaleng bekas minuman, daun
bekas pembungkus, kertas dan lain sebagainya.
Ø Limbah
cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau
berupa zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian pemurnian emas
yang mengandung unsur-unsur merkuri, busa detergen, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pada sifat yang dibawanya, limbah
dikelompokkan antara lain :
Ø Limbah
organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang merupakan bentuk-
bentuk organik , dalam arti bahan buangan tersebut akan dapat terurai dan habis
dalam tatanan lingkungan dengan adanya organisme- organisme pengurai (dekomposer).
Sebagai contoh untuk limbah organik adalah bangkai hewan dan tanaman, bekas
daun pembungkus, kertas dan lain sebagainya.
Ø Limbah
anorganik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang tidak dapat
terurai dan habis dalam tatanan lingkungan. Contoh untuk limbah anorganik
adalah sampah plastik.
Berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokkan
antara lain ;
Ø Limbah
rumah tangga atau limbah domestik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan
buangan yang berasal dari dapur rumah seperti sayuran, tulang ikan, dan lain
sebagainya.
Ø Limbah
industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari
hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industri dapat menjadi limbah
yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.[3]
Proses
alamiah dalam hal pencemaran lingkungan adalah peristiwa gunung melutus ataupun
gas beracun yang keluar dari dalam bumi. Sedangkan pencemaran yang dilakukan
oleh manusia sangat banyak, tidak ada cara untuk menghentikan pencemaran
tersebut, yang ada hanyalah cara menanggulangi atau mencegah pencemaran yang
lebih parah dikemudian hari nanti.Peran dari semua pihak sangat diharapkan
untuk tidak memperparah keadaan yang terjadi di bumi. Beberapa dekade ini,
banyak seminar diadakan untuk memberi penyuluhan ataupun cara mengatasi
pencemaran. Tetapi ada sebagian orang yang sibuk mengurusi cara mengatasi
pencemaran di bumi, dan sebagian lagi sibuk melakukan pencemaran yang tidak
pernah memikirkan dampak apa yang akan dirasakannya nanti.
Berbagai
kalangan haruslah saling membantu, pemerintah juga harus ikut turun tangan
dalam hal ini. Ketika terjadi kebakaran hutan di Sumatera , maka Negara
tetangga memprotes tindakan yang dilakukan oleh masyakat Indonesia. Karena
masyarakat Indonesia membakar hutan untuk membuka lahan yang akan digunakan
untuk bercocok tanam. Dan Negara tetangga hanya dapat merasakan asap yang
dihasilkan dari hasil pembakaran hutan tersebut.Maka tidak heran jika di
wilayah Sumatera terjadi banjir, itu karena ulah manusianya sendiri.
Di
wilayah DKI Jakarta banyak didirikan pabrik. Pabrik tersebut memberikan manfaat
karena menyerap tenaga kerja, dan tedapat dampak buruk yaitu dihasilkanya
limbah industri baik berupa limbah asap yang makin mengotori udara Jakarta,
limbah yang dibuang ke dalam sungai yang mematikan organisme air. Selain pabrik
di kota besar seperti Jakarta sebagian masyarakatnya mempunyai kendaraan
bermotor yang mengeluarkan asap yang memperparah kondisi udara Jakarta.
2.3 Macam-
macam pencemaran lingkungan
a)
Pencemaran tanah
Gejala pencemaran tanah dapat
diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik
manusia.Tanah yang tidak dapat digunakan, misalnya tidak dapat ditanami
tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca,
sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu
penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat
berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah. Pencemaran yang masuk
ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.Zat beracun
di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
b)
Pencemaran
air
Pencemaran air dapat diketahui dari
perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau
seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain limbah
pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme
yang mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat
dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan
untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD
(Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Polusi air yang
berat dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber
air untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air
minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan
menjadi air bersih.
c)
Pencemaran
udara
Pencemaran udara dapat bersumber
dari manusia atau dapat berasal dari alam.Pencemaran oleh alam, misalnya
letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan
H2S.Partikel-partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu,
jelaga, dan partikel logam.Partikel logam yang paling banyak menyebabkan
pencemaran adalah Pb yang berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL
(tetraethyl timbel).Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya gangguan
pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan,
mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman.
d)
Pencemaran
suara
Polusi suara disebabkan oleh suara
bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape
recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Pencemaran yang dapat ditimbulkan
oleh limbah ada bermacam- macam bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna,
suara, dan bahkan pemutusan mata rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup
atau penghancuran suatu jenis organisme yang pada tingkat akhirnya akan
menghancurkan tatanan ekosistemnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan
lingkungan hidup, biasanya berasal dari limbah- limbah yang sangat berbahaya
dalam arti memiliki daya racum atau toksisitas yang tinggi.Limbah- limbah yang
sangat beracun pada umumnya merupakan limbah kimia.Biasanya senyawa kimia yang
sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa- senyawa kimia
yang memiliki bahan aktif dari logam- logam berat. Daya racun yang dimiliki
oleh bahan aktif dan logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim
dalam proses fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses metabolisme
terputus. Di samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat
terakumulasi atau menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema keracunan
kronis.[4]
Semua organism hidup juga tergantung pada bermacam-
macam bentuk persenyawaan kimia. Persenyawaan kimia dapat dibedakan antara lain
:
§ Senyawa- senyawa
kimia organik, seperti karbihidrat (zat asam arang), molekul- molekul protein,
molekul- molekul lemak, vitamin dan lain- lain.
§ Senyawa-
senyawa kimia anorganik, seperti garam- garam, mineral, dan lain- lain.
Senyawa- senyawa kimia yang dibuat oleh manusia
dalam bidang pertanian bertujuan untuk merangsang dan membantu pertumbuhan
tanaman pertanian yang baik. Untuk itu manusia menciptakan atau membuat seperti
pupuk N, pupuk TSP, dan lain- lain yang semua dibuat dari bahan kimia (pupuk
sintetis ). Di samping itu, manusia juga membuat senyawa- senyawa kimia yang
dapat memberantas hama pertanian. Maka diciptakanlah bermacam- macam pestisida
sesuai dengan keperluannya seperti insektisida untuk membunuh hama serangga,
fungsisida untuk membunuh dan menangkal serangan jamur , dan lain sebagainya.
Ternyata kemudian, dalam pemakaiannya bahan kimia atau gugus aktif yang
terdapat dalam pestisida tidak hanya membunuh hama tanaman tetapi juga meracuni
manusia.
2.4 Dampak
pencemaran lingkungan
Ø Punahnya
spesies
Berbagai jenis
hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama, ada yang peka adapula yang tahan. Hewan muda dan
larva merupukan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar , adapula yna tidak kebal
terhadap bahan pencemar. Meskipun hewan beradaptassi, harus diketahui bahwa
tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila melampaui batas, maka hewan akan
mati.
Ø Peledak hama
penggunaan insektisida dapat pula
mematikan predator. Jika predator punah, maka
seranggan hama akan berkembang tanpa
terkendali.
Ø Gangguan keseimbangan lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat
mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan akan berubah.
Akibatnya keseimbangan lingkungan terganggu, serta daur materi menjadi
terganggu.
Ø Kesuburan tanah berkurang
Pengunaan insektisida mematikan
fauna.Hal ini berakibat menurunkan kesuburan tanah.Penggunaan pupuk secara
berturut- turut dapat menyebabkan tanah menjadi asam.
Ø Keracunan dan penyakit
Manusia yang mengkonsumsi sayur,
ikan, dan bahan makanan yang tercemar dapat mengalami keracunan. Jika secara
terus menerus makanan yang dimakan mengandung bahan tercemar, kemudian bahan
tersebut terakumulasi akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal, kanker,
kerusakan syaraf bahkan kematian.
Ø Pemekaran hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar
melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekaran hayati.
Ø Terbentuknya lubang ozon dan efek
rumah kaca
terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua manusia di belahan dunia manapun. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan mempunyai dampak di tempat lain.
terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua manusia di belahan dunia manapun. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan mempunyai dampak di tempat lain.
2.5 Usaha- usaha mencegah pencemaran
lingkungan
·
Menempatkan
daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
·
Pembuangan
limbah industri yang diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
·
Pengawasan
terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
·
Memperluas
gerakan penghijauan.
·
Tindakan
tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
·
Memberikan
kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia
lebih mencintai lingkungan hidupnya.[5]
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pencemaran
lingkungan merupakan ulah tangan manusia yang ingin terus memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa memikirkan bagaimana alam memproduksi hasilnya. Pencemaran dapat berupa
pencemaran air, tanah, udara, dan suara.Yang berakibat merugikan makhluk hidup
khususnya manusia baik dari fisik maupun psikologis. Berbagai usaha harus
manusia kerjakan secara bersama- sama untuk menjaga lingkungan tetap pada kondisi
yang seimbang. Agar generasi mendatang dapat merasakan hidup yang nyaman di
muka bumi ini.
3.2
Saran
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan.Dengan itu, saran dan
kritik yang membangunpenulis terima dengan tangan terbuka.Sekian dan terima
kasih.
Daftar
Pustaka
1.
Palar,
Heryando. 1994. Pencemaran & toksikologi logam berat. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
2.
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/polusi-pencemaran-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar