Senin, 27 Mei 2013

Bahasa Indonesia


PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pengertian pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah suatu benda asing yang masuk ke dalam lingkungan yang bisa merubah tatanan lingkungan menjadi tidak kondusif atau tidak baik lagi karena ulah manusia maupun karena proses alamiah yang terjadi di muka bumi ini. Jika kemasukan benda asing tersebut akan merubah tatanan lingkungan, dan suatu lingkungan sudah tercemar pada tingkatan tertentu dapat membunuh atau menghapuskan satu atau lebih jenis organisme.
Sedangkan suatu pencemar atau polutan adalah setiap benda, zat atau organisme hidup yang masuk ke dalam suatu tatanan alami dan kemudian mendatangkan perubahan-perubahan yang bersifat negatif terhadap tatanan yang dimasukinya.[1]
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.[2]
2.2  Hal- hal yang mencemari lingkungan
Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah.Limbah dalam bahasa ilmiahnya disebut juga dengan polutan.Polutan dapat digolongkan atas beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat dan sunbernya.
Berdasarkan pada jenis, limbah dikelompokkan antara lain :
Ø  Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah tidak berguna dan berbentuk benda padat. Limbah padat dapat berupa kaleng bekas minuman, daun bekas pembungkus, kertas dan lain sebagainya.
Ø  Limbah cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian pemurnian emas yang mengandung unsur-unsur merkuri, busa detergen, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pada sifat yang dibawanya, limbah dikelompokkan antara lain :
Ø  Limbah organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang merupakan bentuk- bentuk organik , dalam arti bahan buangan tersebut akan dapat terurai dan habis dalam tatanan lingkungan dengan adanya organisme- organisme pengurai (dekomposer). Sebagai contoh untuk limbah organik adalah bangkai hewan dan tanaman, bekas daun pembungkus, kertas dan lain sebagainya.
Ø  Limbah anorganik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang tidak dapat terurai dan habis dalam tatanan lingkungan. Contoh untuk limbah anorganik adalah sampah plastik.
Berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokkan antara lain ;
Ø  Limbah rumah tangga atau limbah domestik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari dapur rumah seperti sayuran, tulang ikan, dan lain sebagainya.
Ø  Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industri dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.[3]
Proses alamiah dalam hal pencemaran lingkungan adalah peristiwa gunung melutus ataupun gas beracun yang keluar dari dalam bumi. Sedangkan pencemaran yang dilakukan oleh manusia sangat banyak, tidak ada cara untuk menghentikan pencemaran tersebut, yang ada hanyalah cara menanggulangi atau mencegah pencemaran yang lebih parah dikemudian hari nanti.Peran dari semua pihak sangat diharapkan untuk tidak memperparah keadaan yang terjadi di bumi. Beberapa dekade ini, banyak seminar diadakan untuk memberi penyuluhan ataupun cara mengatasi pencemaran. Tetapi ada sebagian orang yang sibuk mengurusi cara mengatasi pencemaran di bumi, dan sebagian lagi sibuk melakukan pencemaran yang tidak pernah memikirkan dampak apa yang akan dirasakannya nanti.
Berbagai kalangan haruslah saling membantu, pemerintah juga harus ikut turun tangan dalam hal ini. Ketika terjadi kebakaran hutan di Sumatera , maka Negara tetangga memprotes tindakan yang dilakukan oleh masyakat Indonesia. Karena masyarakat Indonesia membakar hutan untuk membuka lahan yang akan digunakan untuk bercocok tanam. Dan Negara tetangga hanya dapat merasakan asap yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan tersebut.Maka tidak heran jika di wilayah Sumatera terjadi banjir, itu karena ulah manusianya sendiri.
Di wilayah DKI Jakarta banyak didirikan pabrik. Pabrik tersebut memberikan manfaat karena menyerap tenaga kerja, dan tedapat dampak buruk yaitu dihasilkanya limbah industri baik berupa limbah asap yang makin mengotori udara Jakarta, limbah yang dibuang ke dalam sungai yang mematikan organisme air. Selain pabrik di kota besar seperti Jakarta sebagian masyarakatnya mempunyai kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap yang memperparah kondisi udara Jakarta.
2.3  Macam- macam pencemaran lingkungan
a)      Pencemaran tanah
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik manusia.Tanah yang tidak dapat digunakan, misalnya tidak dapat ditanami tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
b)      Pencemaran air
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
c)      Pencemaran udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari alam.Pencemaran oleh alam, misalnya letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S.Partikel-partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel logam.Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel).Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman.
d)     Pencemaran suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
           
Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam- macam bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna, suara, dan bahkan pemutusan mata rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu jenis organisme yang pada tingkat akhirnya akan menghancurkan tatanan ekosistemnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup, biasanya berasal dari limbah- limbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki daya racum atau toksisitas yang tinggi.Limbah- limbah yang sangat beracun pada umumnya merupakan limbah kimia.Biasanya senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa- senyawa kimia yang memiliki bahan aktif dari logam- logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif dan logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam proses fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses metabolisme terputus. Di samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema keracunan kronis.[4]
Semua organism hidup juga tergantung pada bermacam- macam bentuk persenyawaan kimia. Persenyawaan kimia dapat dibedakan antara lain :
§  Senyawa- senyawa kimia organik, seperti karbihidrat (zat asam arang), molekul- molekul protein, molekul- molekul lemak, vitamin dan lain- lain.
§  Senyawa- senyawa kimia anorganik, seperti garam- garam, mineral, dan lain- lain.
Senyawa- senyawa kimia yang dibuat oleh manusia dalam bidang pertanian bertujuan untuk merangsang dan membantu pertumbuhan tanaman pertanian yang baik. Untuk itu manusia menciptakan atau membuat seperti pupuk N, pupuk TSP, dan lain- lain yang semua dibuat dari bahan kimia (pupuk sintetis ). Di samping itu, manusia juga membuat senyawa- senyawa kimia yang dapat memberantas hama pertanian. Maka diciptakanlah bermacam- macam pestisida sesuai dengan keperluannya seperti insektisida untuk membunuh hama serangga, fungsisida untuk membunuh dan menangkal serangan jamur , dan lain sebagainya. Ternyata kemudian, dalam pemakaiannya bahan kimia atau gugus aktif yang terdapat dalam pestisida tidak hanya membunuh hama tanaman tetapi juga meracuni manusia.
2.4  Dampak pencemaran lingkungan
Ø  Punahnya spesies
Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama, ada yang peka adapula yang tahan. Hewan muda dan larva merupukan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar , adapula yna tidak kebal terhadap bahan pencemar. Meskipun hewan beradaptassi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila melampaui batas, maka hewan akan mati.
Ø  Peledak hama
penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka
seranggan hama akan berkembang tanpa terkendali.
Ø  Gangguan keseimbangan lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan akan berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan terganggu, serta daur materi menjadi terganggu.



Ø  Kesuburan tanah berkurang
Pengunaan insektisida mematikan fauna.Hal ini berakibat menurunkan kesuburan tanah.Penggunaan pupuk secara berturut- turut dapat menyebabkan tanah menjadi asam.
Ø  Keracunan dan penyakit
Manusia yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan yang tercemar dapat mengalami keracunan. Jika secara terus menerus makanan yang dimakan mengandung bahan tercemar, kemudian bahan tersebut terakumulasi akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal, kanker, kerusakan syaraf bahkan kematian.
Ø  Pemekaran hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekaran hayati.
Ø  Terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca
terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua manusia di belahan dunia manapun. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan mempunyai dampak di tempat lain.

2.5  Usaha- usaha mencegah pencemaran lingkungan
·         Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
·         Pembuangan limbah industri yang diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
·         Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
·         Memperluas gerakan penghijauan.
·         Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
·         Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.[5]













BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pencemaran lingkungan merupakan ulah tangan manusia yang ingin terus memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa memikirkan bagaimana alam  memproduksi hasilnya. Pencemaran dapat berupa pencemaran air, tanah, udara, dan suara.Yang berakibat merugikan makhluk hidup khususnya manusia baik dari fisik maupun psikologis. Berbagai usaha harus manusia kerjakan secara bersama- sama untuk menjaga lingkungan tetap pada kondisi yang seimbang. Agar generasi mendatang dapat merasakan hidup yang nyaman di muka bumi ini.

3.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan.Dengan itu, saran dan kritik yang membangunpenulis terima dengan tangan terbuka.Sekian dan terima kasih.








Daftar Pustaka
1.      Palar, Heryando. 1994. Pencemaran & toksikologi logam berat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2.      http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/polusi-pencemaran-lingkungan.html


[1]Palar, Heryanto. 1994. Pencemaran & toksikologi logam berat. Jakarta :PT Rineka Cipta. hlm 11.
                                       
[3]Palar, Heryanto.op cit. hlm 11- 12.
[4]Palar, Heryando. 1994. Pencemaran & toksikologi logam berat. Jakarta: PT. Rineka Cipta. hlm 12-14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar