Senin, 27 Mei 2013

Sejarah Asia Tenggara


LETAK STRATEGIS KAWASAN ASIA TENGGARA



2.1 Pengertian kawasan Asia Tenggara

Asia Tenggara merupakan istilah yang umum dipakai pada masa perang dunia kedua. Istilah Asia Tenggara ini sebenarnya istilah kontemporer yang dipakai Angkatan Perang Inggris dan Amerika pada tahun 1941, yang berkedudukan di Ceylon dalam melawan Tentara Jepang dalam perang dunia kedua. Orang Amerika menulis istilah ini dengan Southeast, orang Inggris menulisnya dengan  South East. Tetapi istilah ini sama aja, karena mengandung pengertian suatu wilayah entitas politik daratan : Burma, Thailand, Vietnam, Laos, Cambodia, dan wilayah kepulauan Indonesia, Philipina, Semenanjung Malaya (Malaysia dan Singapura), daerah protektorat Inggris (Brunei Darussalam).
Asia Tenggara adalah sub regional dari di Asia , terdiri dari negara-negara yang secara geografis selatan Cina , timur India, dan utara Australia . Wilayah ini terletak di persimpangan pelat geologi , dengan aktivitas seismik dan vulkanik berat.
Asia Tenggara terdiri dari dua wilayah geografis: Asia Tenggara Daratan , juga dikenal sebagai Indocina, terdiri dari Kamboja , Laos , Burma (Myanmar), Thailand , Vietnam dan Semenanjung Malaysia , dan Maritim Asia Tenggara , yang analog dengan Kepulauan Melayu , terdiri dari Brunei Darussalam , Malaysia Timur , Timor Leste , Indonesia , Filipina , dan Singapura .
Asia Tenggara adalah daerah tropis yng dilintasi oleh garis Khatulistiwa dan di pengaruhi oleh musim Asia dan Australia. Secara geografis Asia Tenggara terletak dan dikendalikan oleh dua samudera besar yaitu : Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kondisi ini membuat Asia Tenggara sangat strategis baik dari segi ekonomi, politik dan pertahanan.
Secara geografis Hong Kong , Makau , dan Taiwan dikelompokkan dalam sub regional Asia Tenggara, meskipun pengelompokan seperti ini jarang terjadi politik, karena dalam penggunaan politik definisi Asia Tenggara dibayangi oleh keanggotaan ASEAN. Yang sama juga berlaku untuk Kepulauan Andaman dan Nikobar di India, dan kadang-kadang daerah di Amerika Suster Tujuh seperti Manipur .
Masyarakat Austronesia mendominasi di daerah ini. Agama-agama utama Budha , Hindu dan Islam , diikuti dengan agama Kristen . Namun, berbagai agama dapat ditemukan di seluruh wilayah, termasuk banyak Animisme-dipengaruhi praktek.

2.2 Bidang Politik

Definisi "Asia Tenggara" bervariasi, tetapi definisi yang paling mencakup wilayah diwakili oleh negara-negara dan wilayah yang tercantum di atas. Semua negara termasuk Timor Leste merupakan anggota dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Daerah, bersama dengan bagian dari Asia Selatan , secara luas dikenal sebagai Hindia Timur atau hanya Hindia sampai abad ke-20. Christmas Island dan Cocos (Keeling) dianggap sebagai bagian dari Asia Tenggara meskipun mereka diatur oleh Australia. Masalah kedaulatan ada lebih dari beberapa pulau di Laut China Selatan . Papua New Guinea telah menyatakan bahwa mungkin bergabung ASEAN.


Jumlah penduduk yang besar, kondisi sosial budaya yang beragam, sistem pemerintahan yang cenderung lemah, serta krisis ekonomi yang masih belum pulih, adalah gambaran kondisi aktual yang dialami sebagian besar negara Asia Tenggara, secara tidak langsung mempengaruhi kepentingan kepentingan AS. Terdapat beberapa kepentingan AS secara politis di kawasan ini. Terutama terhadap Indonesia, sebagai negara keempat terbesar di dunia, dengan kumunitas muslim yang terbesar di seluruh dunia, negara eksportir minyak dan gas terbesar di kawasannya, serta satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi anggota  Organization of Petroleum Exploring Countries (OPEC) dan merupakan titik tumpu ASEAN. Sebagai negara eksportir minyak dan gas terbesar di Asia Tenggara, AS harus memiliki hubungan yang baik dan stabil dengan Indonesia. Bagaimanapun juga kebutuhan energi AS yang sangat besar dan Indonesia salah satu sumber pemenuhan kebutuhan tersebut. Sementara sebagai satu-satunya anggota OPEC di Asia Tenggara, Indonesia tentu saja memiliki peran dalam mengontrol harga minyak. Setidaknya ikut serta dalam pembuatan kebijakan yang berkenaan  dengan minyak. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi AS untuk tidak memperhitungkan Indonesia dalam hal ini.

Posisi Asia Tenggara terbentang di persimpangan dua jalur laut terbesar di dunia.
Yang pertama adalah jalur Timur Barat, yaitu jalur yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik.
 Kedua adalah jalur Utara-Selatan, yang menghubungkan kawasan Asia Timur dengan Australia dan Slandia Baru serta pulau disekitarnya (Sokolsky dan Rabasa, 2000).


Tiga “pintu masuk” kawasan Asia Tenggara: Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok merupakan titik penting dalam sistem perdagangan  dunia. Menjadi sama pentingnya karena perselisihan politis dan ekonomis mengenai jalur laut yang melintasi kepulauan Spartly di Laut Cina Selatan. Selat Malaka sendiri merupakan selat yang menghubungkan samudera Hindia dengan Samudera Pasifik, sekaligus sebagai jalur terpendek yang terletak diantara India, Cina dan Indonesia. Oleh karenanya selat ini dianggap sebagai “chokepoints” Asia.

Secara garis besar ada dua kepentingan AS di Asia Tenggara berkaitan dengan letaknya yang strategis:
1) Asia Tenggara membuka garis laut, karena sebagian besar perdagangan dunia melewati selat Malaka.
2) Asia Tenggara penting sebagai pos untuk pergerakan kehadiran militer AS di Pasifik Barat dan Samudera Hindia.
Asia Tenggara secara geopolitik sangat krusial tidak hanya untuk kepentingan nasional AS, tetapi juga secara global. Jalur laut yang melintasi kawasan Asia Tenggara mempunyai fungsi yang vital bagi ekonomi Jepang dan Republik Korea, Cina dan termasuk juga AS sendiri. Selat Malaka, yang melintasi Singapura, Indonesia dan Malaysia merupakan salah satu jalur laut tersibuk di dunia. Lebih dari 50.000 kapal per tahunnya transit di selat Malaka (sumber:http://chinadaily.com.cn),  padahal lebar selat ini hanya 1,5 mil dengan kedalaman 19,8 meter (Kenny, 1996). Atase komunikasi Indonesia Yuri Gunadi memperkirakan setiap hari sekitar 10000 kapal masuk ke Singapura yang melintasi selat Malaka, diantaranya 4000 kapal dagang dari Indonesia (Kompas, 24 Mei 2004).

Kapal-kapal yang melintasi selat Malaka ini merupakan 1/3 bagian dari perdagangan dunia. Berdasarkan catatan Energy Information Administration (EIA), minyak bumi yang dibawa kapal-kapal tanker via selat malaka (2003) adalah 11 juta barel per hari (sumber:  http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/choke.html).

Letak Asia Tenggara yang sangat strategis berdasarkan jalur ini, tentu saja menempatkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang sangat penting baik ekonomi maupun keamanan. Oleh karena itu, AS memiliki kepentingan-kepentingan untuk akses bebas dan terbuka di jalur di Asia Tenggara, baik untuk kepentingan ekonomi (proseprity) maupun militier (national security).

2.3 Bidang Geografis

Asia Tenggara secara geografis dibagi menjadi dua sub kawasan, yakni Daratan Asia Tenggara ( Indocina ) dan Maritim Asia Tenggara ( Kepulauan Melayu atau Nusantara ).
Daratan Asia Tenggara meliputi:
Ø Kamboja
Ø Laos
Ø Burma (Myanmar)
Ø Thailand
Ø Vietnam
Ø Semenanjung Malaysia
Maritim Asia Tenggara meliputi:
v Malaysia Timur
v Brunei Darussalam
v Indonesia
v Filipina
v Singapura
v Timor Timur

The Andaman dan Nikobar di India secara geografis dianggap sebagai bagian dari Asia Tenggara. Timur Bangladesh dan Suster Tujuh Negara dari India merupakan bagian dari budaya Asia Tenggara dan kadang-kadang dianggap baik Asia Selatan dan Asia Tenggara. Para Suster Amerika Tujuh dari India juga geografis bagian dari Asia Tenggara. Pulau Hainan dan beberapa lainnya di China selatan daerah seperti Yunnan , Guizhou dan Guangxi dianggap baik Asia Timur dan Asia Tenggara. Para sisa Nugini kadang-kadang dimasukkan begitu juga Palau , Guam , dan Kepulauan Mariana Utara , yang semua bagian dari Hindia Timur Spanyol .
Bagian timur Indonesia dan Timor Timur (timur Garis Wallace ) dianggap ekologis bagian dari Oseania sedangkan bagian bahasa Indonesia New Guinea baik secara ekologis dan geografis bagian dari Oseania.

2.4 Bidang Ekonomi
Bahkan sebelum penetrasi kepentingan Eropa, Asia Tenggara merupakan bagian penting dari sistem perdagangan dunia. Para Kerajaan Ryukyu sering terlibat dalam perdagangan maritim di Asia Tenggara. Berbagai komoditas berasal di wilayah ini, namun sangat penting adalah rempah-rempah seperti lada, jahe, cengkeh, dan pala. Perdagangan rempah-rempah awalnya dikembangkan oleh pedagang India dan Arab, tetapi juga membawa bangsa Eropa ke wilayah tersebut. Pertama Spanyol ( Manila galleon ) dan Portugis , maka Belanda , dan akhirnya Inggris dan Perancis menjadi terlibat dalam perusahaan di berbagai negara.
Penetrasi kepentingan komersial Eropa secara bertahap berkembang menjadi aneksasi wilayah, sebagai pedagang melobi untuk perpanjangan kontrol untuk melindungi dan memperluas kegiatan mereka. Akibatnya, Belanda pindah ke Indonesia , Inggris ke Malaya , Prancis ke Indocina dan Spanyol dan AS ke Filipina .
Sementara ekonomi daerah sangat tergantung pada pertanian, manufaktur dan jasa menjadi lebih penting. Sebuah emerging market , Indonesia merupakan perekonomian terbesar di wilayah ini. Negara-negara industri baru termasuk Malaysia , Thailand , dan Filipina , sementara Singapura dan Brunei Darussalam yang kaya dikembangkan ekonomi. Sisanya Asia Tenggara masih sangat bergantung pada pertanian, namun Vietnam adalah terutama membuat kemajuan dalam mengembangkan sektor industri. Wilayah ini terutama memproduksi tekstil, elektronik berteknologi tinggi barang-barang seperti mikroprosesor dan produk industri berat seperti mobil. Cadangan minyak juga hadir di wilayah ini.
Tujuh belas perusahaan telekomunikasi telah dikontrak untuk membangun kabel bawah laut baru untuk menghubungkan Asia Tenggara ke Amerika Serikat. Hal ini untuk menghindari gangguan dari jenis yang baru-baru ini disebabkan oleh pemotongan kabel bawah laut dari Taiwan ke Amerika Serikat dalam gempa bumi baru-baru ini.
Pariwisata telah menjadi faktor kunci dalam pembangunan ekonomi bagi banyak negara-negara Asia Tenggara, terutama Kamboja. Menurut UNESCO, "pariwisata, jika benar dikandung, dapat menjadi alat pembangunan yang luar biasa dan cara yang efektif untuk melestarikan keragaman budaya dari planet kita”. Sejak awal 1990-an, "bahkan non-negara ASEAN seperti Kamboja, Laos, Vietnam dan Burma, di mana penghasilan yang diperoleh dari pariwisata rendah, sedang berusaha untuk memperluas industri pariwisata sendiri ". Pada tahun 1995, Singapura adalah pemimpin regional dalam penerimaan pariwisata relatif terhadap PDB lebih dari 8%. Pada tahun 1998, penerimaan mereka turun menjadi kurang dari 6% dari PDB, sementara Thailand dan Laos penerimaan meningkat menjadi lebih dari 7%. Sejak tahun 2000, Kamboja telah melampaui semua negara-negara ASEAN lainnya dan menghasilkan hampir 15% dari PDB-nya dari pariwisata tahun 2006.
Indonesia adalah satu-satunya anggota G-20 ekonomi utama dan dianggap sebagai ekonomi terbesar di kawasan ini. Produk diperkirakan domestik Indonesia bruto (nominal) untuk tahun 2008 adalah US $ 511.700.000.000 dengan perkiraan kapita nominal per GDP US $ 2.246, dan per kapita GDP PPP US $ 3.979 (dolar internasional).
Bursa saham di Asia Tenggara telah dilakukan lebih baik dari bursa lain di kawasan Asia-Pasifik pada 2010, dengan Filipina PSE memimpin dengan 22 persen pertumbuhan, diikuti oleh Thailand SET dengan 21 persen dan di Indonesia JKSE dengan 19 persen.

2.5 Bidang Kebudayaan

Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.
Asia tenggara mendapat pengaruh kuat dua kebudayaan yaitu kebudayaan Cina dan India. Pengaruh kebudayaan India di Asia Tenggara telah dibahas oleh banyak sarjana, antara lain : D. G. E., George Coedes, J.C. Van Leur. George coedes menggunakan istilah indianisasi, Leur menjelaskan teori perdagangan, dan Hall agak cenderung teori Coedes. Bahkan Hall menggunakan istilah Hinduisasi, yang sebenarnya esensinya sama dengan Indianisasi.
Dari teori perdagangan agaknya hubungan antara India dengan Asia Tenggara telah terjadi jauh ke belakang sejak jaman prasejarah. Para pedagang dari kedua belah pihak telah saling mengunjungi pelabuhan- pelabuhan mereka masing- masing. Tampaknya sudah ada koloni-koloni kecil para pedagang india di pelabuhan- pelabuhan Asia Tenggara ( van luer, 1960; HII, 1960 )
Asia tengggara ini juga mempunyai arti penting dilihat dari segi antropologi fisik dan antropologi budaya. Seperti diketahui pada masa prasejarah banyak di temukan manusia purba di daerah asia tenggara, terutama di pulau jawa. Misalnya di temukan Homo Mojokertesis dan Pithecanthropus Erectus di pulau jawa oleh E. Dubois dan Van Koenigawald. Di provinsi Bacson dan Hoabin di Tongking ditemukan bukti-bukti kebudayaan Mesolithicum yang berupa artefak- artefak.
Dalam program pertukaran kebudayaan antara India dengan Asia Tenggara telah terjadi pada awal abad masehi. India menerima siswa/ mahasiswa Asia Tenggara, saudagar dan kaum kolonis Asia Tengggara. Koloni- koloni perdagangan Indonesia didirikan di Benggala dekat kota Kalkuta dan pantai Korcmandel di bagian tenggara India. Sebaliknya orang india melakukan perjalanan ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Abad ke-6 SM kitab Ramayana India menyebut suatu pulau emas, yang dimaksud mungkin Burma dan semenanjung melayu yang mempunyai tambang emas. Dalam abad ke-3 SM seorang buddhis terkenal dari kerajaan Asoka mengirim mesionaris ke Burma. Pada abad berikutnya misi yang sama dikirim ke Cambodia, Cochin Cina. Dari orang-orang india penduduk Asia Tenggara menerima agama baru, lengkap dengan filsafat, mitologi, tempat pemujaan, bahasa, tulisan, hukim dan teori politik ( Milton W, Mayer, 1965 ).
 Dari data sejarah ini kiranya cukup jelas bahwa Asia Tenggara telah memainkan peranan penting dalam kebudayaan dari luar sejak masa sebelum masehi. Kerajaan- kerajaan kuno di asia tenggara, seperti Vietnam, Cambodia, Thailand, Burma, Sumatra, dan Jawa timbul karena pengaruh karena pengaruh kebudayaan India. Hinduisme dan buddhisme mempunyai pengaruh yang sangat kuat di Asia Tenggara. Hal ini karena proses pengaruh kebudayaan yang sejak awal masehi.
Cukup banyak peninggalan kuno berupa candi, pagoda, atau bangunan lain yang merupakan produk kebudayaan. Hindu dan Buddha setelah mengalami proses difusi di Asia Tenggara. Tidak seluruhnya ciri bangunan di Asia Tenggara bercorak India. Seniman Asia Tenggara mempunyai kreativitas yang tinggi dalam membangun candi atau pagoda sehingga mampu menunjukkan cirri khas asia tenggara.







PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah Asia Tenggara ini sebenarnya istilah kontemporer yang dipakai angkatan perang Inggris dan Amerika pada tahun 1941, yang berkedudukan di Ceylon dalam melawan tentara Jepang dalam perang dunia kedua. Orang Amerika menulis istilah ini dengan Southeast, orang Inggris menulisnya dengan  South East.

Bidang politik :          Definisi "Asia Tenggara" bervariasi, tetapi definisi yang paling mencakup wilayah diwakili oleh negara-negara dan wilayah yang tercantum di atas. Semua negara termasuk Timor Leste merupakan anggota dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Bidang geografis :      Asia Tenggara secara geografis dibagi menjadi dua sub kawasan, yakni Daratan Asia Tenggara ( Indocina ) dan Maritim Asia Tenggara ( Kepulauan Melayu atau Nusantara ).
Bidang ekonomi :        Bahkan sebelum penetrasi kepentingan Eropa, Asia Tenggara merupakan bagian penting dari sistem perdagangan dunia.
Bidang kebudayaan :  Asia tenggara mendapat pengaruh kuat dua kebudayaan yaitu kebudayaan Cina dan India.


DAFTAR PUSTAKA
v Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
v Gill, ranjit. 1987. ASEAN. Jakarta: PT. Gramedia Indonesia.
v Dam, Sjamsumar dan Riswandi. 1996. Kerja sama ASEAN latar belakang, perkembangan, dan masa depan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
v Suyatno K, Dr. 1995.  Buku Pegangan Kuliah. Sejarah Asia Tenggara. Surakarta : Universitas Sebelas Maret



Tidak ada komentar:

Posting Komentar