Senin, 27 Mei 2013

Tugas Antropolgi




REVIEW MENGENAI ETNOGRAFI

PENGERTIAN, KONSEP, DAN TEKNIK
A.      ETNOGRAFI DAN FIELDWORK

1.      Pengertian Etnografi
Dilihat dari asal katanya, etnografi berasal dari bahasa yunani kuno yakni ethnos yang berarti bangsa dan graphy yang berarti deksripsi atau pelukisan. Dengan demikian dilihat dari asal katanya etnografi mempunyai pengertian pelukisan mengenai bangsa-bangsa. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk catatan- catatan perjalanan para pelaut dagang bangsa eropa barat, tulisan para pendeta penyebar agama Kristen dan katolik, para pegawai pemerintahan jajahan atau para ahli eksplorasi yang membuka daerah- daerah baru, tentang cara- cara hidup dan kebudayaan bangsa- bangsa di luar bangsa eropa. Etnografi diartikan juga sebagai tipe penelitian dimana data utama diambil dari tangan pertama dan pada setting yang sifatnya lokal.

Pendapat para ahli diantaranya :
Ë Menurut David M. Fetterman ( 1989: 9) etnografi adalah suatu penjelajahan ambisius ke dalam dunia interaksi social yang sangat kompleks yang memakan waktu berhari- hari.
Ë Menurut Koentjaraningrat ( 1986: 4.11 ) meliputi (1) lokasi, lingkungan alam dan demografi,(2) asal mula dan sejarah suku bangsa,(3) bahasa, (4) sistem teknologi, (5) sistem ekonomi, (6) organisasi sosial, (7) sistem pengetahuan, (8) sistem religi, (9) kesenian dan (10) perubahan kebudayaan.

Yang jelas penelitian etnografi merupakan penelitian yang berupaya untuk mendeskripsikan kebudayaan, yang mencakup kajian tentang nilai dan pranata yang ada pada masyarakat yang diteliti. Mekanisme yang di gunakan dalam penelitian dalam penelitian etnografi adalah dengan cara peneliti tinggal bersama dengan subyek ( kelompok masyarakat) yang dikajinya.
Dengan tinggal bersama dan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang diteliti, maka peneliti menjadi mudah untuk mempelajari kebudayaan masyarakat yang di telitinya. Yang harus dimengerti benar adalah walaupun peneliti etnografi berada pada posisi sebagai orang yang sedang melakukan penelitian, tetapi dia sebenarnya bukan berada pada posisi orang yang sedang mengkaji orang (studying from people ) melainkan orang yang sedang belajar dari orang lain ( learning from people )

2.      Penelitian Lapangan ( Fieldwork)
Dalam penelitian etnografi, fieldwork adalah jantungnya penelitian. Dimana seorang peneliti akan memperkuat hipotesanya walaupun hipotesa ini bersifat tentatif, artinya dapat berubah. Dalam melakukan fieldwork ini peneliti memulainya dengan survei untuk mempelajari elemen- elemen dasar dari subjek penelitiannya, seperti bahasa lokal, hubungan kekerabatan, data sejarah serta struktur dan fungsi dari kebudayaan subjek penelitian tersebut.
Pada periode survei ini, yaitu ketika peneliti baru pertama kali tiba dilapangan penelitian, barangkali peneliti akan merasa kebingungan dan frustasi karena dia harus menghadapi suatu situasi dan kondisi yang benar- benar baru dan asing baginya.
Elemen penting dari fieldwork adalah mengamati, bertanya ( mewawancarai ) dan menuliskan apa yang dilihat dan didengar.

B.      KONSEP DAN TEKNIK ETNOGRAFI
Konsep- konsep dalam etnografi antara lain :
Ø  Kebudayaan
Definisi tentang kebudayaan biasanya dibedakan dalam dua kelompok perspektif besar, yaitu perspektif materialisme dan ideasionalisme. Perspektif materialisme melihat kebudayaan sebagai tingkah laku manusia. Perspektif ideasionalisme mengartikan kebudayaan sebagai sejumlah ide, kepercayaan, dan pengetahuan yang mengkarakteristik kelompok masyarakat tertentu.
Ø  Perspektif holistik
Peneliti etnografi menggunakan cara pandang holistik untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang kelompok masyarakat yang ditelitinya. Orientasi holistik ini memaksa peneliti untuk melihat gejala sosial yang ditelitinya jauh melampaui kerangka budaya maupun kejadian ( event ) yang ditelitinya.
Ø  Kontekstualisasi
Kontekstualisasi data adalah penempatan observasi pada perspektif yang luas. Jadi disini observasi pada satu masalah menurut observasi pada beberapa aspek yang relevan untuk menghindari kesalahan dalam melihat permasalahan.
Ø  Perspektif emik
Perspektif emik yaitu cara pandang tentang realita yang berasal dari orang dalam ( insider ) merupakan intisari dari penelitian etnografi. Perspektif orang dalam tentang realita ini merupakan instrumen untuk memahami dan mendeskripsikan secara akurat situasi dan perilaku subjek penelitian.
Ø  Perspektif etik
Perspektif etik berasal dari sudut pandang ilmuawan sosial. Sehubungan dengan perspektif ini, peneliti etnografi terbagi dalam dua kelompok kecenderungan yaitu satu pihak cenderung menyadarkan kajiannya pada perspektif emik dan menggunakan perspektif ideasional dan phenomenology dalam analisanya, sedangkan pihak yang lain cenderung menyadarkan kajiannya pada perspektif etik dan menggunakan perspektif materialisme dan positivistik pada analisanya.
Ø  Nonjudgmental orientation
Sehubungan dengan hal ini nonjudgmental orientation menolong peneliti etnografi untuk terhindar dari perbuatan penilain yang tidak tepat dan tidak akurat tentang apa yang telah mereka observasi. Untuk itu peneliti tidak boleh membuat penilaian yang bersifat personal.
Ø  Perbedaan inter dan intrabudaya
Perbedaan interkebudayaan mengacu pada perbedaan antara dua kebudayaan , sedangkan perbedaan intrakebudayaan mengacu pada perbedaan- perbedaan di antara sub kebudayaan yang ada dalam suatu kebudayaan. Perbedaan interkebudayaan mudah untuk dilihat, karena kita bisa membedakan elemen- elemen yang ada pada satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Sedangkan perbedaan intrakebudayaan seri kali kita terlewatkan.
Ø  Struktur dan fungsi
Struktur dan fungsi adalah konsep yang biasanya ada pada penelitian tentang organisasi sosial. Struktur mengacu pada konfigurasi ( susunan ) kelompok misalnya struktur kekerabatan tapanuli, struktur politikpada masyarakat bali dan lain- lain.
Fungsi mengacu pada hubungan sosial diantara anggota- anggota kelompok.
Ø  Simbol dan ritual
Simbol adalah ekspresi dari arti/ makna yang menimbulkan perasaan dan pemikiran yang kuat. Simbol itu sendiri adalah bagian dari kehidupan keseharian.
Ritual adalah pola- pola dari tingkah laku simbolik yang memerankan baik bagian kehidupan yang sifatnya maupun yang profane.


Ø  Kajian makro dan mikro
Kajian mikro adalah pandangan yang dekat ( close up view ) atas suatu unit sosial yang kecil atau aktivitas yang dapat diidentifikasi di dalam unit sosial tersebut. Kajian makro berfokus pada gambaran yang besar.
Ø  Operationalisme
Operationalisme secara sederhana diartikan sebagai pendefinisian satu istilah dan metode pengujiannya. Pengujian ini bisa dilakukan melalui pengajuan atas pernyataan yang relevan.

3.      Teknik etnografi
Menurut Conrad P. Kottak ( 1991: 23 ) karakteristik teknik lapangan dalam etnografi meliputi hal- hal berikut ini :
1)      Pengamatan yang bersifat langsung dan dari tangan pertama terhadap perilaku harian, termasuk di dalamnya observasi partisipasi
2)      Percakapan dalam bentuk yang bermacam- macam, bisa berupa obrolan dalam rangka raport dan perantara untuk masuk pada wawancara berstruktur maupun wawancara tidak berstruktur       
3)      Jadwal wawancara untuk menyakinkan bahwa informasi yang sifatnya lengkap dan dapat dibandingkan tersedia untuk setiap orang yang berminat mempelajari
4)      Metode genealogi
5)      Pekerjaan detil dengan informan yang bagus ( well- informed informants ) tentang wilayah tertentu dalam kehidupan komunitas
6)      Wawancara mendalam, penting untuk mencari data tentang life histories dari orang- orang tertentu
Teknik- teknik dalam etnografi antara lain :
v  Pengamatan ( observasi )
Pengamatan dibutuhkan dalam rangka untuk memahami apa yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang diteliti, untuk mengidentifikasi pranata social mana yang dominan dan penting bagi masyarakat dan untuk mengkaji hubungan sebab akibat dari gejala social yang diamatinya.
v  Percakapan dan wawancara
Berpartisipasi dalam kehidupan local berarti peneliti etnografi secara konsisten bercakap- cakap dengan orang dan mengajukan pertanyaan tentang apa yang diamatinya.
v  Metode genealogi
Metodeini dikembangkan dalam rangka keperluan antropolog meneliti tentang prinsip- prinsip kekerabatan, keturunan, dan perkawinan yangmerupakan bangunan social dari masyarakat nonindustri. Hal ini karena warga masyarakat nonindustri kebanyakan membangun hubungan social dengan para kerabatnya sehingga masyarakat ini diklasifikasikan ke dalam masyarakat atas dasar kekerabatan.
v  Metode life history
Metode life history digunakan peneliti untuk mendeskripsikan bagaimana reaksi individu terhadap perubahan yang terjadi pada masyarakatnya.
v  Free- ranging, holistik investigation
Secara tradisional, peneliti etnografi disyaratkan untuk meneliti kebudayaan diluar kebudayaannya secara bulat dan utuh, atau paling tidak semampu yang bisa dikerjakannya.

1 komentar:

  1. terima kasih jawabannya, sangat membantu sekali. sudah 5 hari saya cari jawabannya ini baru dapat, artikelnya sangat membantu.

    BalasHapus