Teori Fenomenologi dengan Realita Alay
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah dan Asumsi Permasalahan
Beberapa tahun terakhir masih banyak fenomena aneh
yang melanda masyarakat Indonesia baik oleh kalangan muda dan dari kalangan
ekonomi masyarakat rendah hingga ekonomi tingkat tinggi. Hingga di penghujung tahun ini, fenomena yang masih
sangat populer saat ini adalah anak alay dan anak punk rock. Tetapi saat ini,
kami akan mengkaji fenomena anak alay yang melanda kaum remaja di seluruh
Indonesia.
Entah sejak kapan era alay melanda Indonesia, tetapi
semakin lama kaum alay makin banyak dan kelakuan alay makin tidak karuan dengan
gaya mereka sendiri. Entah apa penyebabnya. Mungkin mereka ingin dibilang anak
gaul atau ingin mendapat pengakuan dari teman- temannya. Kaum alay cukup eksis
di dunia maya terlihat dengan adanya sebuah fanspage di facebook yaitu “
Persatuan Anak Alay Seluruh Indonesia” dan
anak alay ternyata memiliki pembendaharaan
kata tersendiri.
Tingkah laku anak alay ternyata membuat masyarakat
umum cukup terganggu. Karena anak alay berbuat norak dimanapun mereka berada.
Di dalam dunia nyata anak alay cukup membuat masyarakat umum yang melihat
mereka merasa jengah dengan tingkah laku mereka yaitu gaya berpakaian yang terlalu berlebihan, gaya rambut yang
tidak jelas, gaya yang sok keren, sok asik dan banyak sekali kelakuan mereka. Selain
itu, anak alay suka norak di dunia maya terbukti dengan adanya nama panjang di
facebook, foto dengan gaya mulut manyun, jari telunjuk di atas bibir, dan
banyak status yang tidak penting ditulis oleh mereka serta gaya penulisan yang
membingungkan dengan huruf besar- kecil, diberi simbol, dan dikombinasi dengan
angka. Kelakuan anak alay yang telah disebutkan diatas membuat masyarakat
khawatir dengan generasi penerus bangsa Indonesia nantinya.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa
pengertian alay menurut para ahli ?
b. Bagaimana
tingkah laku anak alay di dalam dunia nyata dan dunia maya ?
c. Faktor
apa yang menyebabkan anak alay bertingkah secara berlebihan ?
d. Bagaimana
fenomena anak alay di kaji menurut teori fenomenologi ?
1.3 Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui pengertian anak alay menurut para ahli.
b. Untuk
mengetahui tingkah laku anak alay di dalam dunia nyata dan dunia maya.
c. Untuk
mengetahui faktor penyebab anak alay bertingkah laku secara berlebihan.
d. Untuk
mengetahui fenomena anak alay berdasarkan kajian teori fenomenologi.
BAB II
PEMBAHASAN DAN TEORI
A.
Pengertian Anak Alay Menurut Para Ahli
Alay
adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak kelayapan yang menghubungkannya dengan anak
JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling terkenal
adalah
anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yang sok keren
secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya,
alay diartikan “anak kampung”, karena anak kampung yang rata-rata berambut
merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan.
J Koentjara Ningrat:
Alay adalah
gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain,
sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya.
J
Selo Soemaridjan:
Alay adalah perilaku remaja Indonesia,
yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini
bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah.
Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan
dandanan seperti itu.”
Jadi
alay adalah fenomena yang sedang mewabah di kalangan
pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia yang ingin mendapat pengakuan status
diantara teman- temannya dengan cara bertingkah laku secara berlebihan baik itu
mengubah cara berpakaian, dan gaya tulisan. Ini akan membuat anak alay merasa
dirinya cantik, ganteng, keren, hebat dan asik diantara yang lain. Hal ini dapat
merusak citra bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang sopan, santun
dan ramah.
B. Tingkah
Laku Anak Alay di
Dalam Dunia Nyata dan
Dunia Maya
1. Tingkah
laku anak alay di dalam dunia nyata antara lain :
·
Anak Alay biasanya (tidak semua) mengecat rambutnya
dengan warna-warni.
·
Potongan rambut tidak wajar.
·
Biasanya rambut ditata sedemikian rupa hingga beda
dengan yang lain.
·
Dimana pun berada rombongan anak alay akan
menyempatkan diri untuk berfoto. Bisa berfoto bareng maupun foto sendiri dengan
gaya yang khas juga yaitu dengan gaya bibir dimonyongin, jari memegang dagu,
dan jari memperagakan simbol peace.
·
Anak Alay suka memakai celana model pencil. Celana
dengan model dibawah kecil sedang diatas longgar kedodoran hingga boxernya
kelihatan.
·
Mempunyai tempat khusus untuk berkumpul biasanya di
pinggir jalan.
·
Menciptakan suatu gerakan kompak.Ini untuk mengukur
tingkat kreatifitas dan kekompakan suatu rombongan anak Alay seperti di sebuah
acara musik di salah satu televisi.
·
Percaya diri. Anak Alay sangat percaya diri tampil
didepan umum.
·
Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi jika
ditanya asal mulanya mereka tidak tau.
·
Terlihat memakai postman bag berjenis
kulit.
·
Jika sedang berkumpul bawa handshet buat
dengerin lagu lewat handphone.
·
Bergaya pengen ‘gaul’ mau mengikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (contoh: memadupadankan baju yaitu baju hijau, celana kotak kotak, sepatu merah, kacamata biru).
·
Jika naik motor mereka kebut- kebutan
seperti pembalap. Dan suara knalpot yang kencang.
·
Jika jalan kaki pasti bersama- sama, dan tangannya tidak bisa diam yaitu suka memetik daun dipohon
atau memetik buah orang.
·
Kadang-
kadang malem minggu suka sok mabok di pinggir jalan.
·
Jika alay
laki- laki biasanya memakai baju ketat, celana tanggung kotak- kotak dan sepatu yg
diinjek belakangnya tanpa kaos kaki.
Sedangkan anak alay yang perempuan biasanya pake baju yang agak terbuka, dengan warna yang
menarik perhatian serta kadang memakai sepatu plastik transparan.
2. Tingkah
laku anak alay di dalam dunia maya antara lain :
·
SMS bikin pusing yaitu dengan hurup acak besar
kecil (hAi Lg aPA ?) , huruf diganti angka (H4! L9 4P4 ?) serta Bahasa
Inggris dimodifikasi (LOOOPH = Love)
·
Menganggap dirinya eksis di Friendster, Facebook, Multiply maupun twitter.
·
Nama friendster atau facebook atau
twitter mengagung -agungkan diri sendiri (pRinceSs cuTez, sHa luccU, tIkka
cAntieqq)
·
Namanya diganti- ganti setiap waktu jika mereka inginkan.
·
Jika di
facebook requestnya di confirm maka
si Alay
menulis seperti ini : (thanks udah dikonfirm, ini capa
dimana? , who’s there???, mind intro???)
·
Status di update tiap menit. Jika kita ke home ada status dia secara terus
menerus yang berisi status yang tidak penting.
·
Jika statusnya di ”Like” si Alay akan komen dengan gaya khas
mereka sendiri (makaciiya udah dikasih jempol)
·
Sering Kirim Komen di Wall (bagi alay
banyak komen berarti gaul)
·
Ngeadd-in orang biar FBnya Full
trus bikin yang kedua
·
Layoutnya yang super ramai bahkan berformat
gif (gerak) dengan warna mencolok dan font-nya aneh
·
Foto serba di edit dengan ditambah gaya
khas emo dan memakai tulisan gothic.
C. Faktor
Penyebab Anak Alay Tingkah Laku Berlebihan
Di bawah ini adalah
beberapa faktor yang menyebabkan anak alay bertingkah laku berlebihan :
1. Menginginkan pengakuan status walaupun dengan cara yang aneh
sehingga membuat siapapun yang melihatnya jengah.
2. Mereka ingin terlihat kreatif walaupun dengan cara yang
berlebihan.
3. Faktor ekonomi pun menetukan anak menjadi alay. Anak
menjadi tim hore di stasiun televisi.
4. anak itu menjadi anak alay karena bergaul dengan anak
alay.
D. Hubungan
antara fenomena
anak alay berdasarkan kajian teori fenomenologi
TEORI FENOMENOLOGI
Fenomenologi secara etimologi
berasal dari kata “phenomenon” yang berarti realitas yang tampak, dan “logos”
yang berarti ilmu. Sehingga secara terminology, fenomenologi adalah ilmu
berorientasi untuk dapat mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.
Tokoh-tokoh fenomenologi:
- Edmund
Husserl
- Alfred
Schutz
- Peter
L. Berger
Fenomenologi tertarik dengan pengidentifikasian
masalah ini dari dunia pengalaman inderawi yang bermakna, suatu hal yang semula
yang terjadi di dalam kesadaran individual kita secara terpisah dan kemudian
secara kolektif, di dalam interaksi antara kesadaran-kesadaran. Bagian ini adalah
suatu bagian dimana kesadaran bertindak (acts) atas data inderawi yang
masih mentah, untuk menciptakan makna, didalam cara yang sama sehingga kita
bisa melihat sesuatu yang bersifat mendua dari jarak itu, tanpa masuk lebih
dekat, mengidentifikasikannya melalui suatu proses
dengan menghubungkannya dengan latar belakangnya.
Sosiologi-fenomenologi memiliki kemampuan tertentu untuk bersifat sangat
menarik dan sekaligus membosankan. Khususmya di dalam fungsionalisme
structural, ia merupakan suatu perubahan yang menyegarkan, yang bergerak dari
kategori-kategori teoritis yang sangat abstrak, yang sedikit sekali kaitannya
dengan dunia sosial yang kita alami, dan langsung masuk ke dalam kehidupan
sehari-hari.
Jadi jika dikaitan
dengan teori fenomenologi maka Alay adalah suatu fenomena yang sedang terjadi
pada pemuda dan pemudi di Indonesia. Dan Alay termasuk suatu
fenomena atau suatu realitas yang nampak pada saat ini , hingga sekarang masih terjadi dan
menjadi suatu yang tidak di anggap tabuh lagi. Dan itu sangat membuat kami perhatiin dengan sikap-sikap
mereka yang sangat berlebihan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan
bahwa fenemona adalah ilmu berorientasi untuk dapat mendapatkan penjelasan
tentang realitas yang tampak. Fenomena yang tampak dalam kehidupan
masyarakat sekarang adalah keberadaan
anak alay itu sendiri. Anak alay sudah tidak tabu lagi di mata masyarakat.
Terbukti dengan keberadaan anak alay yang cukup banyak di luar sana. Baik di dalam dunia maya dan
masyarakat. Alay juga cukup eksis di dunia maya dengan adanya sebuah fanspage “
Persatuan Anak Alay Seluruh Indonesia”. Anak alay merupakan perilaku menyimpang
di dalam sebuah masyarakat. Seorang anak
akan terjerumus ke dalam dunia alay disebabkan oleh faktor ekonomi dan
pengakuan status sosial.
Daftar
Pustaka
http://didanel.wordpress.com/2011/06/22/teori-fenomenologi-dan-etnometodologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar