SISTEM POLITIK DAN SOSIAL BUDAYA DI JEPANG
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Negara
Jepang adalah salah satu negara besar yang berada di Asia Timur. Jepang adalah
sebuah negara kepulauan yang berada di Asia Timur dan wilayah tidak luas
seperti negara Indonesia. Namun Jepang dapat membuktikan bahwa mereka adalah
bangsa maju. Negara Jepang dapat mengalahkan negara-negara Asia lainnya, Jepang
sudah maju dalam berbagai hal terutama dalam bidang teknologi. Hampir di
seluruh dunia mengetahui sepak terjang negeri sakura ini.
Dalam
perjalanannya, bangsa Jepang ternyata telah melewati aliran waktu sejarah yang
panjang, hingga akhirnya terbentuklah karakter mereka seperti yang dapat kita
saksikan dewasa ini. Pada makalah ini kami berusaha membagi periodisasi Jepang
dan membaginya menjadi tiga bagian yaitu masa klasik, masa feodal dan masa
modern Jepang.
BAB
II
Pembahasan
Negara Jepang adalah Negara kepulauan
yang menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang dari timur laut ke
barat di lautan bagian timur benua Asia. Luas wilayah kurang lebih 370.000 KM²,
kurang lebih 1/27 luas daratan Cina atau 1/5 luas wilayah Indonesia.
1.
Zaman
Klasik Jepang
NO
|
ZAMAN
|
SISTEM POLITIK
|
SISTEM SOSIAL BUDAYA
|
1
|
|
Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat dengan
klan-klan berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu di antaranya terdapat
negara Yamato yang dominan, dan berpusat di Provinsi Yamato dan Provinsi Kawachi. Negara Yamato berlangsung dari abad ke-3 hingga abad
ke-7, dan merupakan asal garis keturunan kekaisaran Jepang. Sistem kekaisaran juga mengambil model dari Cina. Hubungan
yang erat antara Jepang dengan Tiga Kerajaan Korea dimulai pertengahan zaman
Kofun, sekitar akhir abad ke-4.
|
Sesuai dengan keadaan alamnya,
orang Yamato sudah pandai berlayar menggunakan perahu- perahu kecil, sehingga
kemungkinan mereka telah mengenal perdagangan. Alat tukar(uang) mereka belum
mengenal. Sistem keagamaan masih sangat sederhana. Mereka mempercayai roh- roh
nenek moyang. Kemudian lahir agama Shinto yang merupakan asli agama Jepang.Nama zaman ini berasal dari tradisi
orang zaman itu untuk membuat gundukan makam (tumulus) yang
disebut kofun. Negara Yamato
yang berkuasa atas klan-klan lain dan memperoleh lahan-lahan pertanian
mempertahankan pengaruh yang kuat di Jepang bagian barat.
Masyarakat dibagi menjadi strata
berdasarkan profesi.
|
2
|
|
Negara Jepang purba Yamato secara bertahap menjadi
negara yang tersentralisasi. Negara Jepang purba sudah memiliki undang-undang
seperti dinyatakan dalam Undang-Undang Taihō dan
butir-butir Reformasi Taika. Konstitusi yang disusunnya dipengaruhi oleh
pemikiran Konfusianisme tentang berbagai moral dan kebajikan yang diharapkan
masyarakat dari pejabat pemerintah dan abdi kaisar.
Dimulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin giat mengadopsi
praktik-praktik budaya Cina, melakukan reorganisasi pemerintahan, serta
menyusun undang-undang pidana (Ritsuryō) dengan mengikuti struktur
administrasi Cina pada waktu itu. Istilah Nihon (日本?) juga mulai dipakai sebagai
nama negara sejak zaman Asuka.
|
Masuknya agama Buddha di Jepang mengakibatkan orang tidak lagi membuat
makam berbentuk kofun. Agama Buddha masuk
ke Jepang sekitar tahun 538 melalui Baekje yang
mendapat dukungan militer dari Jepang. Penyebaran agama Buddha di Jepang
dilakukan oleh kalangan penguasa. Pangeran Shōtoku mendedikasikan dirinya dalam penyebaran Buddhisme dan
kebudayaan Cina di
Jepang. Ia berjasa menyusun Konstitusi 17 Pasal yang
membawa perdamaian di Jepang.
|
3
|
Zaman Nara
(710-794 Masehi)
|
Zaman Nara pada abad ke-8 ditandai oleh negara Jepang yang kuat. Pada tahun 710, Kaisar Gemmei mengeluarkan
perintah kekaisaran yang memindahkan ibu kota ke Heijō-kyō yang sekarang bernama Nara. Heijō-kyō
dibangun dengan mencontoh ibu kota Dinasti Tang di Chang'an (sekarang disebut Xi'an).
Sepanjang zaman Nara, perkembangan politik sangat terbatas. Anggota
keluarga kekaisaran berebut kekuasaan dengan biksu dan bangsawan, termasuk
dengan klan Fujiwara. Hubungan luar negeri berlangsung
dengan Silla dan
hubungan formal dengan Dinasti Tang. Pada 784, ibu kota
dipindahkan ke Nagaoka-kyō untuk menjauhkan istana dari pengaruh para biksu, sebelum akhirnya
dipindahkan ke Heian-kyō (Kyoto).
Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak selalu berada di tangan kaisar,
melainkan di tangan bangsawan istana, shogun,
militer, dan sekarang di tangan perdana menteri.
|
Zaman
Nara merupakan puncak pertama dalam perkembangan budaya Jepang. Dari segi
arsitektur, banyak bangunan atau kuil yang didirikan dengan meniru gaya
bangunan Cina. Dalam kesusastraan dihasilkan Kojiki (cerita
zaman kuno) dan Nihongi atau Nihonshoki (sejarah
jepang). Kojiki selesai ditulis pada tahun 712 M dan dikumpulkan oleh
Onoyasumaro. Nihongi selesai ditulis pada tahun 720 dan dikumpulkan oleh
Toneri Shinno. Penulisan keduanya dilakukan dengan bantuan orang Cina dan
Korea. Karena pada saat penyusunannya orang Jepang belum punya huruf sendiri
dan belum pintar menulis. Para ahli sejarah menyatakan bahwa sebagian
cerita/sejarah dalam Nihongi bukanlah sejarah yang sebenarnya, terutama
sejarah sebelum tahun 400 M. Misalnya dalam Nihongi dikatakan bahwa
pemerintahan kaisar Jinmu dimulai sejak tahun 660 SM – 581 SM, padahal
setelah ditelusur kaisar Jinmu memerintah sejak permulaan abad Masehi. Banyak
hal yang bukan dari zaman purba dimasukkan ke dalamnya. Diperkirakan
kebohongan itu ditulis dengan tujuan politik dan agama untuk mempertinggi
martabat kerajaan dan memberikan bukti adanya zaman purbakala. Ada juga Fudoki (legenda
dan profil tiap daerah), dan Manyōshū (kumpulan puisi. Ada
sekitar 4500 puisi). Manyōshū ditulis dengan Manyōgana yaitu
tulisan dengan struktur bahasa Cina (Kanji) tetapi menggunakan cara baca Jepang.
|
4
|
Zaman Heian
(794-1185 Masehi )
|
Kekuasaan politik istana kekaisaran berada di tangan segelintir keluarga
bangsawan yang disebut kuge, khususnya klan Fujiwara yang berkuasa dengan gelar Sesshō and Kampaku.
Pada akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai. Empat klan
samurai yang paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara, dan klan Tachibana. Memasuki
akhir abad ke-12, konflik antarklan berubah menjadi berbagai perang saudara
seperti Pemberontakan Hōgen dan Pemberontakan Heiji. Setelah berakhirnya Perang Genpei, Jepang
berada di bawah pemerintahan militer oleh klan-klan samurai di bawah pimpinan
seorang shogun.
|
Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisi dan sastra terjadi
pada zaman Heian. Pada awal abad ke-11, Murasaki Shikibu menulis novel Hikayat Genji yang hingga kini merupakan salah satu dari novel
tertua di dunia. Pada zaman Heian selesai disusun naskah tertua koleksi puisi
Jepang, Man'yōshūdan Kokin Wakashū.
Pada zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal,
misalnya aksara kana yang asli Jepang. Pengaruh
budaya Cina surut setelah sampai di puncak keemasan.
|
2.
Zaman
Feodal Jepang
NO
|
ZAMAN
|
SISTEM POLITIK
|
SISTEM SOSIAL BUDAYA
|
1
|
Abad pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah
pusat, istana, dan Kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi
seremonial. Urusan sipil, militer, dan kehakiman dikendalikan oleh kelas
samurai. Secara de facto, penguasa negeri kekuasaan politik
berada di tangan shogun yang berasal dari klan samurai yang terkuat.
Pada 1185, Minamoto no Yoritomo menghancurkan klan Taira yang
merupakan musuh bebuyutan klan Minamoto. Setelah pada tahun 1192 diangkat
oleh Kaisar sebagai Seii Tai-Shogun, Yoritomo
mendirikan pemerintahan militer di Kamakura dan berkuasa sebagai shogun
pertama Keshogunan Kamakura. Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō menjadi klan yang berpengaruh dan bertugas sebagai wali shogun.
Zaman Kamakura berakhir setelah runtuhnya kekuasaan Keshogunan Kamakura
pada tahun 1333. Kekuasaan dikembalikan ke tangan kekaisaran di bawah pemerintahan Kaisar Go-Daigo dalam masa Restorasi Kemmu (1333-1336) yang hanya berlangsung singkat. Pemerintahan Go-Daigo kembali
ditumbangkan oleh Ashikaga Takauji.
|
Peristiwa terbesar dalam periode
Kamakura adalah invasi Mongol ke Jepang antara 1272 dan 1281. Pasukan
Mongol dengan teknologi angkatan laut dan persenjataan yang unggul mencoba
menyerbu ke kepulauan Jepang. Angin topan yang kemudian dikenal sebagai kamikaze (angin dewa) membuat kekuatan
invasi Mongol tercerai-berai.
Meskipun demikian, beberapa sejarawan
bersikeras bahwa pertahanan pantai yang dibangun Jepang di Kyushu cukup
memadai untuk mengusir para penyerbu. Walaupun invasi Mongol berhasil
digagalkan, usaha mengatasi serbuan bangsa Mongol menyebabkan berakhirnya
kekuasaan keshogunan akibat kekacauan politik dalam negeri.
|
|
2
|
(1336-1573)
|
Kekuasaan pemerintah berada di tangan Keshogunan Ashikaga yang juga disebut Keshogunan
Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan politik dari Kaisar Go-Daigo dan sekaligus mengakhiri
Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun
1573 ketika shogun ke-15 sekaligus shogun Muromachi terakhir, Ashikaga Yoshiaki diusir
dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga.
Tahun-tahun awal zaman Muromachi juga disebut zaman Nanboku-cho atau zaman Istana Utara-Istana
Selatan ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana
Selatan. Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut
sebagai zaman Sengoku atau "zaman negara-negara
bagian yang berperang". Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan
perebutan kekuasaan antarprovinsi.
|
Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang dengan orang-orang Barat
yang disebut Perdagangan dengan Nanban ketika pedagang-pedagang Portugis tiba di
Jepang.
Sebuah kapal Portugis yang berlayar
ke Cina terkena badai dan merapat di sebuah pulau Jepang bernama Tanegashima. Senjata api
yang diperkenalkan oleh orang
Portugis membawa kemajuan teknologi militer dalam periode Sengoku, dan berpuncak pada Pertempuran Nagashino yang
melibatkan pasukan samurai yang dipersenjatai dengan 3.000 pucuk arquebus (jumlah
sebenarnya diperkirakan sekitar 2.000 pucuk). Selama perdagangan dengan
Nanban, para pedagang dari negara-negara lainnya, Belanda, Inggris, dan
Spanyol juga ikut berdatangan. Kedatangan para pedagang juga membawa penyebar
agama Kristen, Serikat Yesuit, Ordo Dominikan, dan misionarisFransiskan
|
3
|
(1573-1603)
|
Jepang bersatu secara militer dan negara menjadi stabil di bawah
kekuasaan Oda Nobunaga yang dilanjutkan oleh Toyotomi Hideyoshi. Istilah zaman
Azuchi-Momoyama berasal dari nama istana (kastil) yang menjadi
markas kedua pemimpin besar, Nobunaga di Istana Azuchi dan
Hideyoshi di Istana Momoyama.
Setelah berhasil menyatukan Jepang, Hideyoshi berusaha memperluas wilayah
dengan melakukan invasi ke
Korea. Dua kali
usaha penaklukan Korea berakhir dengan ditarik mundurnya pasukan Hideyoshi
dari Semenanjung Korea pada tahun 1598 akibat dikalahkan pasukan gabungan
Korea dan Cina, serta wafatnya Hideyoshi.
Konflik suksesi pasca-Hideyoshi berakhir dengan munculnya Tokugawa Ieyasu sebagai pemimpin baru Jepang. Kekuasaan
pemerintahan beralih ke tangan Ieyasu setelah mengalahkan pasukan
pendukung Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara.
|
Dari
segi arsitektur, bangunan dibuat secara mewah. hal itu terlihat dari istana
Azuchi, istana Momoyama dan istana Oosaka. Dari segi seni, kebiasaan minum
teh juga makin berkembang dan kebiasaan tersebut ditetapkan sebagai suatu
tatacara minum teh yang disebut Sadō. Dari segi bahasa, kosakata
asing mulai masuk karena pada zaman ini perdagangan dengan bangsa barat
dibuka.
|
3.
Zaman
Modern Jepang
NO
|
ZAMAN
|
SISTEM POLITIK
|
SISTEM SOSIAL BUDAYA
|
1
|
|
Pada zaman Edo adalah pemerintahan otonomi daerah berada di tangan lebih
dari dua ratus pejabat daimyo. Sebagai
klan terkuat, pemimpin klan Tokugawa dari
generasi ke generasi menjabat sebagai shogun (sei-i taishōgun). Keshogunan Tokugawa yang bermarkas di Edo (sekarang
Tokyo) memimpin para daimyo di masing-masing daerah otonom yang disebut domain (han).
|
Kelas samurai ditempatkan oleh keshogunan di atas kelas rakyat
biasa, petani, perajin, dan pedagang. Keshogunan mengeluarkan undang-undang
yang mengatur segala aspek kehidupan, dimulai dari potongan rambut dan busana
untuk masing-masing kelas dalam masyarakat. Shogun mewajibkan para daimyo
secara bergantian untuk bertugas di Edo. Mereka disediakan rumah kediaman
mewah di Edo agar tidak memberontak. Kekuatan militer daimyo daerah ditekan,
dan diharuskan meminta izin dari pusat sebelum dapat memperbaiki fasilitas
militer. Keshogunan Tokugawa runtuh setelah Perang Boshin 1868-1869.
Zaman Edo adalah zaman keemasan seni lukis ukiyo-e dan
seni teater kabuki dan bunraku. Sejumlah
komposisi terkenal untuk kotodan shakuhachi berasal dari zaman Edo.
|
2
|
Struktur pemerintahan pusat atau
daijō kan yang dibentuk pada tahun 1868, merupakan kombinasi
antara struktur pemerintahan pada periode Nara dan Heian dan sistem
pemerintahan di barat. Daijō kan terdiri dari lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, urusan Shinto, keuangan, militer, hubungan luar negeri,
dan urusan dalam negeri. Kementerian Kehakiman dibuat terpisah, sama seperti
yang diterapkan di barat.
Dan pada tahun 1871, bentuk
pemerintahan daerah yang dikuasai oleh daimyō atau klan tertentu
dihapuskan melalui haihanchiken . Dengan peraturan ini,
diperkenalkan sistem sentralisasi dengan pengontrolan penuh dari pemerintah
pusat. Selanjutnya pemerintah pusat membentuk dewan perwakilan di setiap
prefektur, municipal, kota dan desa.
Adapun pemerintah pusat mengadakan
reorganisasi pada tahun 1869 untuk memperkuat kekuasaan pusat, dengan
membentuk Majelis Nasional sebagai lembaga tertinggi, membentuk Dewan
Penasihat atau sangi dan delapan
kementrian yaitu, Kementerian Dalam Negeri, Kementrian Luar Negeri, Keuangan,
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Urusan Rumah tangga kekaisaran, Kehakiman,
Pekerjaan Umum, dan Pendidikan.
Sekalipun Majelis Nasional adalah
lembaga tertinggi, sistem pengambilan keputusan dilakukan secara tertutup
oleh hanbatsu atau oligarki Meiji yang beranggotakan
klan-klan yang mendirikan dinasti Meiji yaitu Klan Satsuma, Chōshuu,
Tosa, Hizen, dan dari Pengadilan Kerajaan). Sistem oligarki menyebabkan
kecemburuan di kalangan klan yang lain, dan memicu gerakan pembentukan
Konstitusi Jepang.
|
Modernisasi
di bidang kebudayaan terus dilakukan pada tahun 1872 (meiji V), pemerintah
menetapkan sistem pendidikan di mana masyarakat yang memiliki pekerjaan
dan status macam apapun dapat mengikuti pendidikan. Selain itu, pemerintah Meiji pun mengirimkan banyak mahasiswa
ke negara-negara Eropa dan Amerika dan mengundang banyak ahli teknik dari
negara-negara Barat. Kebudayaan Barat yang maju pun diadopsi oleh pemerintah.
Di bidang kehidupan sehari-hari, diberlakukan kalender Solar Gregorian,
agama Kristen akhirnya diakui karena
adanya kritik-kritik dari luar negeri. Teknik cetak berkembang sehingga koran
yang menyebarluaskan politik dan humaniora banyak diterbitkan. Kebudayaan di
kota-kota besar yang merupakan salah satu kebudayaan yang menghasilkan
kombinasi seni cetak balok kayu, teater Kabuki, novel, mode pakaian, dan
perpustakaan, kebanyakan terikat dengan Geisha atau
perempuan yang hadir setiap kota tempat hiburan. Memotong rambut kuncir
menjadi pendek dan memakai pakaian ala Barat telah menjadi gaya hidup baru,
di samping itu, daging sapi yang biasanya tidak dimakan akhirnya mereka makan
dan mulai pada waktu itu banyak dijumpai restoran sukiyaki. Gaya hidup baru
mencakup bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, sandang, pangan, papan, dan
lainnya adalah kebudayaan Barat yang baru yang semaki lama semakin diterima
masyarakat dan disebut istilah Bunmei Kaika (masa peradaban
dan pencerahan).
|
|
3
|
Pada zaman Taisho ini, Jepang terlibat pada Perang Dunia 1, perang yang
terbekecamuk di kawasan Eropa. Jepang tergabung dalam pasukan Sekutu, tapi hanya
memainkan peranan kecil dalam pertempuran melawan pasukan kolonial Jerman di
Asia Timur. Jepang bersekutu dengan Inggris dan mendeklarasikan perang
melawan Jerman pada tanggal 23 Agustus 1914. Jepang pun menduduki daerah
jajahan Jerman yang ada di Cina (di Shantung) seperti Shandong dan Jiaozhou.
Dan dengan direbutnya kepulauan Caroline dan Tsiangtao dari tangan Jerman.
Kekuatan Jepang di Asia tumbuh dengan runtuhnya rezim Tsar di Rusia dan
kekacauan Revolusi Bolshevik tahun 1917 M di Siberia. Kesempatan tersebut
digunakan Jepang untuk menduduki Siberia. Tapi untuk melakukannya Jepang
harus bernegosiasi dengan Cina agar bisa mendapatkan tempat transit untuk
pasukan Jepang. Akhirnya pada tanggal 2 November 1917, diadakan perjanjian
Ishii-Lansing yang menghasilkan kebijakan ”Pintu terbuka”,
|
Pada
zaman Taishō lahirlah sastrawan bernama Akutagawa Ryūnosuke yang menulis
novel ”Rashomon”,”Hana”, ”Jigokuhen”, dll. Dia
meninggal dengan cara bunuh diri. Ada juga Tanizaki Jun’ichirō dengan
karyanya”Shunkinshō”, ”Sasameyuki”. Shiga Naoya dengan
karyanya ”Anyakoro”. Mushanokōji Saneatsu dengan karyanya”Sono
Imōto”. Kobayashi Takiji dengan karyanya ”Kanikōsen”.
Era Taisho menjadi awal sejarah industris film di
Jepang, pada mulanya konsep dan ide-ide pemikiran barat dalam pembuatan film
ini mengambil cerita dan aktor teater kabuki dan drama baru. Perbedaannya
adalah film menggunakan teknik akting dan skrip atau naskah. Teater bioskop
pertama sebenarnya dibangun pada tahun 1903, dan pada 1918 para pembuat film
Jepang berkiblat pada film-film asing sebagai inspirasi mereka. Seperti
teknik Close-up, long-shots, continius action, simple mobile camera
technique, artificial lighting (pencahayaan buatan), Shots on location
(syuting lokasi), sub judul, dan aktris untuk peran perempuan, yang membantu
film bebas dari standar nilai estetika masalalu.
|
|
4
|
Shōwa(1926 M – 1989 M)
|
Kaisar
Shōwa merupakan kaisar yang paling lama berkuasa dari seluruh kaisar Jepang
sampai saat itu. Zaman ini diawali saat Jepang turun ke totalitarisme
politik, ultranationalisme dan fasisme yang berpuncak pada invasi Jepang di
Cina pada tahun 1937. Ini merupakan bagian dari keseluruhan periode global
gejolak sosial dan konflik seperti Perang Dunia II.
|
Pada
zaman terjadi pemugaran besar-besaran. Pada tahun 1928,
Istana Himeji ditunjuk sebagai peninggalan bersejarah di bawah pengawasan
kementerian pendidikan, sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh kota Himeji.
Menara utama kemudian ditetapkan sebagai pusaka negara pada tahun 1931.
Undang-undang perlindungan peninggalan budaya yang diberlakukan sejak tahun 1950
memasukkan Istana Himeji ke dalam daftar situs peninggalan budaya yang
terpenting.
Peluang
untuk memulai pemugaran besar-besaran zaman Showa mulai terbuka pada tahun 1934
setelah tembok batu Watari-yagura yang terletak di Nishinomaru roboh
secara beruntun akibat hujan deras. Pemugaran dilakukan dengan membongkar
bangunan yang ada kemudian memasangnya kembali setelah memperbaiki
bagian-bagian yang rusak. Pekerjaan dimulai dari bangunan-bangunan di luar
menara utama, tapi pekerjaan terpaksa dihentikan pada tahun 1944
karena keadaan Jepang yang makin memburuk dalam Perang Dunia II. Istana
Himeji ternyata beruntung dapat lolos dari serangan udara, sehingga pada
tahun 1950 proyek pemugaran dapat dimulai kembali. Pada tahun 1955,
pemugaran semua bangunan dinyatakan selesai kecuali pemugaran menara utama.
|
5
|
Heisei(1989
M – sekarang)
|
periode heisei, era saat ini di jepang, dimulai
pada 8 januari, 1989 hari setelah kematian kaisar hiroto (anumerta bernama
kaisar showa).putranya, akihito, berhasil takhta dan saat ini kaisar
memerintah jepang. nama heisei berasal dari dua teks-teks cina historis, shujing
dan shiji, dan dimaksudkan untuk berarti "perdamaian di mana-mana".
pada awal periode
heisei ekonomi jepang berkembang pesat mulai lambat dan dengan 1991,
"gelembung harga aset jepang" telah berakhir.real estate dan harga
saham mencapai rekor terendah dan bank bergegas untuk menyelesaikan kredit
macet. kredit menjadi sangat sulit
untuk mendapatkan dan tanah ekspansi ekonomi berhenti. di jepang, tahun 1990 kemudian dikenal sebagai "dekade yang
hilang". hampir dua puluh tahun
kemudian, tingkat suku bunga dekat 0% dan kredit masih sulit untuk
mendapatkan. efek dari krisis ekonomi pada
keluarga jepang rata-rata telah terbatas dan ini mungkin karena penekanan
jepang berhemat dan menabung. ekspor jepang utama meliputi
mobil, mesin industri, dan aksesoris komputer. amerika serikat mengimpor sekitar seperempat dari semua ekspor
jepang. di masa lalu jepang telah mempertahankan
surplus perdagangan dengan amerika serikat, yang telah menjadi sumber
ketegangan antara kedua negara. namun, pada 2009, jepang
mengalami defisit perdagangan pertamanya dalam 28 tahun karena permintaan
luar negeri menyusut, khususnya di amerika serikat.
|
Sejak
tahun 1873, Jepang secara resmi menggunakan kalender Gregorian, menggantikan
kalender lama yang memakai sister perhitungan Lunar (Kalender Gengo). Namun
khusus untuk penulisan nama tahun, mereka menggunakan sisterm tersendiri yang
menggunakan masa jabatan kaisar mereka sebagai nama tahun.
Masa
pemerintahan (kaisar) yang sekarang disebut dengan tahun Heisei yang dimulai
dari tahun 1989 (Heisei 1) dan tahun sekarang 2010 disebut dengan Heisei 22.
Cara penulisan nama tahun seperti ini adalah bersifat resmi seperti dipakai
untuk penulisan dokumen pemerintahan, buku transaksi di bank, formulir dan
data penting lainnya. Sedangkan untuk dokumen yang tidak resmi tidak
merupakan keharusan, jadi bisa menggunakan tahun Gregorian.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Negara jepang adalah negara yang
mempunyai pengaruh yang besar bagi negara Asia yang lainnya. Walaupun Jepang
adalah negara yang mempunyai wilayah yang tak begitu besar namun Jepang dapat
menaklukan pasar dunia. Dalam perjalanannya, Jepang mempunyai perjalanan yang cukup
panjang. Dari makalah ini, dapat diketahui bahwa Jepang mengalami masa
perodisasi yang panjang. Mulai dari zaman kofun (zaman klasik Jepang) hingga
pada zaman Heisei (Zaman modern). Melalui peroidisasi yang panjang ini membuat
Jepang mempunyai karakter pribadi yang kuat.
Daftar Pustaka
Agung,
Leo. 2012. Sejarah Asia Timur 1. Jakarta: Penerbit Ombak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar